Advertisement
Sekolah Rakyat MA 20 Sleman Masih Kekurangan Guru

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Peluncuran Sekolah Rakyat (SR) telah dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin (14/7/2025). Selama dua pekan pembukaan, SR Menengah Atas (SR MA) 20 Sleman yang terletak di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Purwomartani masih kekurangan guru.
Kepala SR Menengah Atas (SR MA) 20 Sleman, Reti Sudarsih, mengatakan jumlah guru di SR MA 20 Sleman ada 16 orang. Kurang dua guru lagi, yaitu guru mata pelajaran sejarah dan pendidikan agama katolik (PAK).
Advertisement
“Kementerian Agama dan Kementerian Sosial sedang memproses surat keputusan penempatan guru sejarah dan pendidikan agama katolik. Sudah berproses di pusat,” kata Reti ditemui di SR MA 20 Sleman, Selasa (29/7/2025).
Sebanyak 75 siswa-siswi yang dibagi menjadi tiga rombongan belajar (rombel) mendapat 14 wali asuh yang merupakan pekerja sosial (peksos). Satu wali asuh mengampu satu hingga enam murid. Adapun wali asrama ada dua, bapak dan ibu.
BACA JUGA: Leptospirosis di Bantul Capai 179 Kasus, Warga Diminta Waspada
Menurut Reti, jumlah wali asuh dan wali asrama cukup. Mereka bisa saling membantu. Namun, dia meminta ada tambahan khusus untuk wali asrama. “Kami mintanya ada dua satu bapak satu ibu untuk wali asrama. Soalnya mereka kan pakai sistem shift kan,” katanya.
SR MA 20 Sleman juga mendapat tambahan enam orang Taruna Siaga Bencana (Tagana). Mereka membantu dari sisi keamanan dan kebersihan. Penempatan Tagana dilakukan berdasarkan SK Kemensos. Peran Tagana menjadi sangat penting lantaran murid SR tidur di asrama. Perlu ada monitoring aktivitas para murid, utamanya ketika malam hari. Murid SR pun tidak bisa keluar sekolah kecuali urusan mendesak.
“Murid juga tidak boleh jajan. Mereka sudah dapat makan dan tambahan nutrisi. Kalau mau periksa ke puskesmas juga diantar wali asuh pakai kendaraan operasional sini,” ucapnya.
Ia memberi contoh ada satu murid yang mengalami patah tulang kaki dan harus rutin kontrol di luar DIY. Kontrol pun harus menggunakan berita acara.
Lebih jauh, Reti juga menanggapi berita yang sempat beredar mengenai puluhan murid SR di DIY yang mengundurkan diri. Dinas Sosial (Dinsos) DIY pun juga sempat menyampaikan bahwa ada 26 murid SR di DIY mengundurkan diri.
Reti mengaku memang ada siswa-siswa yang berhenti melanjutkan proses seleksi SR MA 20 Sleman. Mereka belum resmi menjadi murid, sehingga tidak dapat dikatakan mundur sebagai murid SR MA 20 Sleman. “Memang sudah mendaftar. Tapi mereka mundur sebelum ada pengumuman. Berarti ya batal mendaftar istilahnya,” katanya.
SR MA 20 Sleman telah berjalan selama dua pekan sejak diluncurkan dua pekan lalu. Para murid kemudian mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagaimana sekolah reguler lain. Namun, ada perbedaan ihwal kesiapan pembelajaran antaran SR dengan sekolah reguler lain.
Murid-murid di SR MA 20 Sleman belum masuk ke materi pembelajaran dengan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. SR masih menerapkan Kurikulum Persiapan.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Terima Kunjungan PM Malaysia Anwar Ibrahim
“Kurikulum Persiapan ini arahnya lebih kepada pengenalan literasi dan numerasi. Kami mengenalkan mereka juga ke kecerdasan artifisial dan pembentukan karakter dari sisi agama, unggah-ungguh sosial kemasyarakatan, riset ilmiah, dan life skill,” ujarnya.
Kurikulum Persiapan ini digelar setidaknya hingga dua bulan ke depan. Awal Oktober 2025, para murid akan masuk ke pembelajaran dengan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Melalui pengamatan Harianjogja.com, para murid kelas 10 C juga sedang melakukan tes untuk memetakan minat bakat atau talent DNA. Hasil pemetaan ini akan menjadi patokan sekolah untuk mengarahkan pengembangan diri murid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PPTAK Nyatakan 10 Juta Rekening Bansos Dormant 3 Tahun, Dana Mengendap Rp2,1 Triliun
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Ini Dampak Dibukanya Tol Jogja-Solo Terhadap Peningkatan Pergerakan Orang dan Barang di DIY
- Event Sport Tourism Dongkrak Kunjungan Wisata ke Bantul, Peningkatan Capai 96 Persen
- Puluhan Warga Sleman Ganti Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan
- Viral Bootcamp Kerja Remot di Jogja, Kampus RWID Beri Klarifikasi
- Setelah Digeledah oleh Kejati DIY, Layanan Masyarakat di Diskominfo Sleman Tetap Berjalan Normal
Advertisement
Advertisement