Advertisement
Warga Cangkringan Rasakan Manfaat Program KKN Mahasiswa Unriyo
 Profesor Hari Kusnanto (kiri) saat berbincang dengan mahasiswa.  - Istimewa.
                Profesor Hari Kusnanto (kiri) saat berbincang dengan mahasiswa.  - Istimewa.
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga masyarakat Cangkringan, Sleman merasakan manfaat dari program KKN yang digulirkan mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) selama sebulan terakhir. Berbagai program digelar mulai dari pendampingan layanan kesehatan, digital marketing hingga pengolahan sampah.
Jumlah mahasiswa yang diterjunkan sebanyak 470 orang tersebar di tiga kalurahan. Terbagi di Kalurahan Umbulharjo 14 unit, Kalurahan Kepuharjo 8 unit dan Kalurahan Glagaharjo 10 unit. Setiap unit terdiri dari 14 hingga15 mahasiswa dari berbagai program studi dari tiga fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Sains dan Teknologi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi.
Advertisement
Mereka secara resmi telah ditarik setelah menyelesaikan berbagai program sesuai jadwal, Rabu (27/8/2025). Penarikan di Kalurahan Umbulharjo oleh Rektor Unriyo Profesor Hari Kusnanto di Kalurahan Kepuharjo oleh Wakil Rektor 1 Ariyanto Nugroho dan di Kalurahan Glagaharjo oleh Wakil Rektor 2 Setiyanto dengan didampingi dosen pembimbing lapangan (DPL) dan Panitia KKN.
BACA JUGA: Penjualan Lesu, Mahasiswa Baru Jadi Targat Pasar Properti di DIY
"Mahasiswa ini menggali permasalahan yang ada mencari solusi bersama masyarakat. Ada yang membuat papan pengumuman, membuat lapangan voli, menciptakan energi ramah lingkungan, pengolahan sampah, digitalisasi kawasan wisata dan pemetaan wilayah serta pembuatan profil dusun," kata Rektor Unriyo Profesor Hari Kusnanto di Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.
Salah satu contohnya mahasiswa membuatkan platform marketing online berbasis website bumimerapi yang menjadi salah satu kanal juali beli berbagai potensi di Cangkringan yang bisa diperjualbelikan. Selain itu mendesain pengolahan sampah yang ramah lingkungan. "Kalau dari kesehatan mereka mendampingi posyandu terintegrasi, mahasiswa membantu posyandu untuk penanganan stunting sesuai program pemerintah," katanya.
Berbagai program tersebut sebagai penerapan ilmu yang didapatkan mahasiswa saat di bangku kuliah. Selain itu mahasiswa juga mendapatkan pengalaman nyata di masyarakat sebagai modal ke depan.
"Apa yang dilakukan ini dapat membantu mengatasi berbagai persoalan dan memberikan pengetahuan, edukasi bagi masyarakat," ucap Wakil Rektor 2 Setiyanto.
Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengapresiasi para mahasiswa yang sudah banyak menggulirkan berbagai program. Terkait sampah misalnya, meski Kepuharjo tak separah di beberapa wilayah perkotaan lainnya, namun para mahasiswa mampu memberikan wawasan menarik terkait menjaga pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
"Jadi programnya bisa dirasakan manfaatnya sama warga. Selain itu yang paling kami apresiasi, semua mahasiswa ini selalu datang ketika ada kegiatan warga. Saya sangat salut, mereka itu dari berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan ada yang membantu mencangkul di sawah, ini yang paling viral," katanya.
BACA JUGA: Mahasiswa Rentan Terjebak Pinjol dan Pay Later, Sudah Saatnya Pintar Finansial
Adapun Carik Glagaharjo Joko Purwanto turut membagikan pengalaman kegiatan mahasiswa yang menurutnya menarik yaitu terkait penyuluhan teknologi informasi. Pasalnya perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan masyarakat bisa menjadi korban ketika tidak bisa memanfaatkan dengan baik.
"Lewat penyuluhan teknologi ini masyarakat jadi paham bagaimana penggunaannya, dampaknya. Memang yang paling banyak itu di pendampingan layanan kesehatan dan sekolah dasar. Masyarakat sangat antusiasi dan kami pasti akan menerima ketika ada lagi yang diterjunkan ke sini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan Beruntun, Mahasiswa Meninggal Dunia di Jalan Imogiri Barat
- Dana Desa Bantul 2026 Turun Rp18 Miliar Dibandingkan Tahun Lalu
- Dinpar DIY: Festival Lampion di Bantul Aman Tidak Ada Kebakaran
- Siswa SMP Kulonprogo Terjerat Judol, Ibunya Dapat Modal Usaha
- 695 Siswa dan Guru di Saptosari Gunungkidul Diduga Keracunan MBG
Advertisement
Advertisement




















 
            
