Advertisement
Gunungkidul Siapkan Rp175 Juta untuk Normalisasi Luweng Gunung Ringin
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul mengalokasikan anggaran Rp175 juta untuk normalisasi Luweng Gunung Ringin di Padukuhan Kwangen Lor, Pacarejo, Semanu. Program dijalankan sebagai upaya pencegahan banjir di kawasan tersebut.
BACA JUGA: Kalurahan Diminta Lanjutkan Proyek yang Gagal
Advertisement
Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Sigit Swastono mengatakan, program normalisasi luweng dilakukan sebagai bentuk aspirasi dari Pemerintah Kalurahan Pacarejo. Hal ini ditindalanjuti oleh Pemkab dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp175 juta guna merealisasikan program tersebut.
“Rencananya pengerjaan dimulai sekarang hingga November 2025 mendatang,” kata Sigit saat dihubungi Ahad (7/9/2025).
Dia menjelaskan, teknis normalisasi luweng dilakukan dengan cara pengerukan tanah sedalam 1,5 meter dengan lebar sekitar tiga meter. Adapun pengerukan dilakukan dengan panjang mencapai 450 meter menuju bibir luweng.
“Nanti juga ada talut pengamanan sehingga aliran bisa lancar dan tidak ada sumbatan,” ungkapnya.
Sigit menambahkan, program normalisasi luweng dilakukan sebagai upaya pencegahan banjir di sekitar lokasi. Diharapkan dengan pengerukan maka aliran dapat lebih lancar sehingga tidak menyebabkan timbulnya genangan yang berpotensi menjadi banjir.
“Mudah-mudahan program berjalan dengan lancar sehingga pengerjaan bisa selesai tepat waktu,” kata Sigit.
Lurah Pacarejo, Semanu, Suhadi saat dikonfirmasi Minggu siang, menyambut baik adanya program normalisasi Luweng Gunung Ringin di Padukuhan Kwangen Lor. Program ini sejalan dengan aspirasi yang disampaikan ke pemkab dalam rangka pencegahan banjir di kawasan tersebut.
“Kami senang karena usulan untuk normalisasi dapat direalisasikan. Teknis dari normalisasi dilakukan dengan dikeruk dan lumbang yang sebelumnya tersumbat bisa lancar sehingga tidak menimbulkan genangan,” katanya.
Suhadi menjelaskan, keberadaan luweng sangat vital saat musim hujan. Pasalnya, luweng bisa berperan sebagai saluran pembuangan air hujan.
Hingga saat ini, ia mengakui kondisi Luweng Gunung Ringin sudah mulai mampet karena sedimentasi tanah. Fungsi pembuangan pun sudah terganggu karena sering mengakibatkan terjadinya genangan saat hujan dengan intesitas yang tinggi.
“Belum sampai ke rumah warga dampaknya, tapi sudah ada lahan yang tergenang karena mampetnya Luweng Gunung Ringin. Jadi, harus segera dinormalisasi sebagai upaya antisipasi agar tidak terjadi banjir,” katanya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Tuan Rumah Porda, Atlet Gunungkidul Ditarget Meraih 45 Medali Emas
- Polisi Dinilai Lamban Tangkap Pelaku Perusakan Pospol di DIY
- Proyek Parkir Nglanggeran Berpotensi Mangkrak, Kalurahan Minta Dilanjutkan
- Ini Toko Buku Unik di Jogja, Mirip Shakespeare and Company Paris
- Lagu-lagu Koes Plus Meriahan Wisata Malam Watu Gagak Bantul
Advertisement
Advertisement