Advertisement
PMI Temukan 14 Sukarelawan Dimakamkan di TMP Jogja, Gugur Saat Revolusi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Palang Merah Indonesia (PMI) DIY bersama PMI Kota Jogja menemukan fakta sejarah bahwa ada 14 pejuang atau sukarelawan yang gugur di masa revolusi dimakamkan di TMP Kusumanegara Jogja. Para sukarelawan seluruh DIY pun melakukan tabur bunga di pemakaman tersebut bersamaan dengan HUT PMI ke-80, pada Rabu (17/9/2025).
Ketua PMI DIY GBPH H Prabukusumo mengatakan ditemukannya 14 sukarelawan PMI yang dimakamkan di TMP Kusumanegara berawal dari penyusunan buku Menelusuri 80 Tahun Jejak PMI DIY. Penyusunan buku ini melibatkan banyak ahli dan praktisi serta sukarelawan. Selain itu data yang digunakan pun tidak hanya berasal dari tanah air namun juga dokumen yang berasal dari luar negeri, khususnya Eropa. Para sukarelawan ini gugur saat masa revolusi fisik pada 1946 hingga 1949.
Advertisement
BACA JUGA: Sultan HB X Jelaskan Roadmap Pariwisata Jangka Panjang 2045, Ini Isinya
"Dari dokumen buku yang sedang kami susun itu kami menemukan sejarah bahwa ada 14 sukarelawan yang dimakamkan di TMP Kusumanegara. Beberapa ada identitasnya dan yang lain lagi tidak dikenal. Kami juga masih berusaha mencari makam Ibu Ruswo yang dikenal sebagai pahlwan dapur saat masa revolusi," katanya.
Ia menambahkan jejak PMI DIY menjadi bagian tidak terpisahkan dengan sejarah rakyat, bangsa dan negara Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan ke seluruh penjuru Indonesia, dukungan terhadap pernyataan kemerdekaan itu diperoleh dari segenap lapisan masyarakat, termasuk dari masyarakat Jogja.
"Beberapa dokter yang berada di Jogja mengikuti jejak rekan-rekannya yang tinggal di Jakarta untuk membentuk PMI Tjabang Jogjakarta pada 29 September 1945. Rapat pembentukan PMI Tjabang Jogjakarta diadakan di gedung bekas Badan Pertolongan Keluarga Korban Perang," katanya.
Ketua PMI Kota Jogja Irjen Purn Haka Astana menambahkan sejarah PMI ini layak untuk disebarluaskan sebagai edukasi kepada generasi muda. Bahwa ketika republik berdiri, PMI Cabang Yogyakarta atau PMI DIY berdiri, kemudian baru sekitar tahun 1967 mulai terbentu PMI di wilayah kabupaten dan kota.
"Kalau PMI DIY ulang tahun pada 29 September. Itu sebagai puncak acara akan digelar Jumbara yang diikuti para sukarelawan PMI di DIY, sekaligus kami akan melaunching buku sejarah tersebut," katanya.
BACA JUGA: Kesadaran Rendah, Baru 5,6 Persen Warga Sleman Ikut CKG
Adapun pelaksanaan ziarah di TMP Kusumanegara dilakukan pada 14 makan sukarelawan. Selain itu sukarelawan juga melakukan ziarah ke Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Makam Pajimatan Imogiri. Karena HB IX berjasa untuk Bangsa Indonesia dan PMI.
"Di sana juga dimakamkan GPH Murdaningrat yang merupakan Ketua PMI DIY periode tahun 1955-1978. Selanjutnya kita juga akan berziarah ke Astana Girigondo Kulon Progo tempat dimakamkannya KGPAA Paku Alam VIII, Ketua Umum PMI periode 1954-1966”, katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement