Advertisement
Pemkot Jogja Targetkan Ada Offtaker Sampah di Tiap Kalurahan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Hingga saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja hanya memiliki tiga offtaker sampah atau pihak yang menyerap hasil pengolahan sampah organik. Pemkot Jogja pun menargetkan ada penambahan offtaker hingga akhir tahun.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Rajwan Taufiq menuturkan offtaker sampah yang ada di Kota Jogja masih terbatas. Menurutnya, tiga offtaker sampah tersebut hanya mampu mengangkut sampah organik sisa rumah tangga hingga 1 ton dalam sekali pengangkutan.
Advertisement
“Kami menargetkan satu kelurahan ada satu offtaker. Harapannya ada 45 offtaker dari peternak, atau pengepul sampah organik hingga akhir tahun,” ujarnya, Minggu (21/9/20225).
Padahal, menurut Rajwan, sampah harian yang diproduksi Kota Jogja sebagian besar merupakan sampah organik. Dari volume sampah harian sekitar 260-300 ton per hari, sekitar 60% diantaranya merupakan sampah organik.
BACA JUGA: Hasil Man City Arsenal, Skor 1-1, The Gunners Selamat dari Kekalahan
Dia mengaku selama ini pengolahan sampah organik berbasis rumah tangga di setiap wilayah telah dilakukan. Pemkot Jogja pun mendorong pengolahan sampah organik dengan berbagai program antara lain membagikan ribuan ember untuk mengolah sampah organik pada beberapa waktu terakhir, dan membagikan lubang biopori di setiap rumah warga.
Meski begitu, Menurut Rajwan, masyarakat memerlukan pihak lain atau offtaker yang dapat menampung hasil pengolahan sampah tersebut. Sehingga siklus pengolahan sampah di Kota Jogja dapat berjalan optimal.
“Nanti kita akan membuat kesepakatan [offtaker] mampu mengangkut berapa kali di setiap wilayah,” katanya.
Dia menambahkan, ke depan dia berharap offtaker dapat mengangkut sampah organik yang telah diolah masyarakat di depo atau di titik-titik lain yang telah disepakati antara offtaker dan pengelola sampah. Hal itu menurutnya akan memudahkan pengangkutan hasil pengolahan sampah organik tersebut.
Semetnara sebelumnya, Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menuturkan Pemkot Jogja telah membagikan 5.000 ember ke 45 kelurahan di Kota Jogja. Ember-ember tersebut akan digunakan untuk menampung sampah organik sisa sampah rumah tangga di setiap wilayah.
“Upaya ini bukan sekadar membagi ember, tapi membangun sistem gotong royong dan kebiasaan baru mengatasi sampah,” katanya.
Selai itu, menurutnya, Pemkot Jogja juga telah memiliki 90 orang Juru Pengawas Pemilah Sampah (Jumilah) di seluruh kelurahan dan 650 orang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan LInmas yang ada di setiap wilayah untuk mengawasi proses pemilahan dan pengolahan sampah berbasis rumah tangga di setiap wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- WJNC Ditunda, Pemkot Pastikan Jogja Tetap Semarak di Oktober
- Pria Ditemukan Meninggal Duduk di Kursi di Perumahan Sewon
- Penyebab Kebakaran di Kota Jogja, Korsleting hingga Lupa Matikan Kompor
- Guguran Lava Merapi Terjadi Puluhan Kali dalam Sepekan Terakhir
- Mas Jos di Mantrijeron Kurangi Volume Sampah 2 Ton per Hari
Advertisement
Advertisement