Advertisement

Patroli Rutin Kemantren Gedongtengen Sosialisasikan Program Jogja Olah Sampah

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 22 September 2025 - 08:57 WIB
Ujang Hasanudin
Patroli Rutin Kemantren Gedongtengen Sosialisasikan Program Jogja Olah Sampah Ilustrasi pemilahan sampah. / Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA–Kemantren Gedongtengen melakukan sosialisasi program Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) dalam patroli Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang dilakukan secara rutin di setiap wilayah. Sosialisasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah. 

Mantri Pamong Praja (MPP) Kemantren Gedongtengen, Pargiyat menuturkan sosialisasi pengolahan sampah dalam program Mas Jos tersebut diselenggarakan bersamaan dengan patroli Kamtibmas tersebut agar kedua program tersebut dapat berjalan bersinergi. 

Advertisement

“Dengan adanya patroli serta edukasi Mas Jos ini diharapkan masyarakat Gedongtengen semakin sadar akan pentingnya gotong royong dalam menjaga keamanan dan mendukung Jogja sebagai kota yang bersih,” katanya, Senin (22/9/2025)

Dia menuturkan pihaknya mengajak masyarakat Gedongtengen untuk melakukan pemilahan dan pengolahan sampah melalui program Mas Jos yang beberapa waktu lalu diluncurkan Pemkot Jogja. Dalam program tersebut menurutnya ada lima langkah untuk memilah dan mengolah sampah organik dan anorganik yang dapat diterapkan masyarakat.

BACA JUGA: Mas Jos di Mantrijeron Kurangi Volume Sampah 2 Ton per Hari

Dalam program Mas Jos, masyarakat didorong untuk memilah sampah organik dan anorganiknya. Untuk sampah organik menurutnya dapat dipilah menjadi sampah basah dan sampah kering. Sampah organik basah sendiri dapat dibedakan menjadi sampah organik basah matang antara lain sisa nasi, sayur atau roti yang telah kadaluarsa; dan sampah organik basah mentah yang terdiri dari kupasan buah, bagnggol sayur, atau lalapan basi. 

“Sampah organik basah akan diambil offtaker,” ujarnya. 

Sementara untuk sampah organik kering antara lain sampah dedaunan pekarangan, cangkang telur, dan rumput dapat diolah masyarakat secara mandiri dengan menggunakan metode komposting. 

Masyarakat juga diminta untuk menghabiskan makanannya untuk mengurangi sampah sisa makanan tersebut. Menurutnya, sampah tersebut dapat dikurangi dengan peningkatan kesadaran masyarakat. 

Kemudian untuk sampah anorganik, masyarakat didorong untuk mengolahnya melalui bank sampah. Di sana, sampah organik masyarakat akan disalurkan kepada pengepul atau tempat daur ulang sampah anorganik. 

Dalam program Mas Jos, masyarakat juga diminta untuk membawa wadah makanan sendiri. Dengan begitu, sampah wadah makanan dapat berkurang. 

“Edukasi diberikan kepada masyarakat agar semakin siap dalam memilah sampah rumah tangga terutama sampah organik basah dan kering, dan mengolah sampah anorganik,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

KPK Didesak Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji

KPK Didesak Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji

News
| Senin, 22 September 2025, 08:37 WIB

Advertisement

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya

Wisata Budaya hingga Kekinian di Daerah Istimewa Yogyakarta, Ini Daftarnya

Wisata
| Minggu, 21 September 2025, 12:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement