Advertisement
Investor Shanghai Siap Bangun Pabrik Pengolahan Gaplek di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Investor asal Shanghai, China berminat menanamkan modalnya untuk pengolahan gaplek di Kabupaten Gunungkidul. Adapun lokasinya berada di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Semin di Padukuhan Bangunsari, Candirejo, Semin.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul, Agung Danarto mengatakan, terus berupaya meningkatkan iklim investasi di Bumi Handayani. Bak gayung bersambut, ia mengakui ada ketertarikan dari investor Shanghai untuk menanamkan modalnya di sektor industri pengolahan gaplek.
Advertisement
“Tindaklanjut dari ketertarikan ini, sudah ada peninjauan lokasi bersama-sama dengan Bupati Gunungkidul ke KPI Semin sebagai calon tempat pengolahan,” kata Agung, Minggu (12/10/2025).
Ia menjelaskan, kunjungan dilakukan sebagai upaya memberikan gambaran langsung mengenai potensi dan kesiapan lahan di kawasan industri. Salah satunya direncanakan menjadi lokasi pengembangan industri pengolahan hasil pertanian, khususnya gaplek sebagai komoditas unggulan daerah. “Ini sebagai bentuk dukungan untuk merealisasikan investasi di Gunungkidul. Kami bersyukur ada ketertarikan dari investor Shanghai guna menanamkan modalnya untuk pengolahan gaplek,” katanya.
BACA JUGA
Meski masih sebatas penjajakan, namun pihaknya siap memberikan akomodasi agar program tersebut benar-benar bisa diwujudkan. Kegiatan pendampingan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan calon investor, sekaligus mendorong percepatan realisasi investasi di sektor industri pengolahan berbasis potensi lokal.
“Harapannya dengan semakin banyak investor yang masuk, maka juga bisa berdampak untuk peningkatan kesejahteraan bagi warga sekitar,” katanya.
Sekretaris DPMPTSP Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti menambahkan, calon investor gaplek asal Shanghai sudah melihat calon lokasi untuk pembangunan usahanya di KPI Semin. Sejauh ini, masih ada ketertarikan guna mewujudkan sentra pengolahan hasil pertanian tersebut.
“Lahan yang dibutuhkan sekitar sepuluh hektare dan di KPI Semin masih banyak tersedia. Jadi, tidak ada masalah karena lahannya sudah tersedia,” kata Asar.
Menurut dia, keberminatan investor asal China hanya menjadi salah satu gambaran di sektor penanaman modal di Gunungkidul. Pasalnya, DPMPTSP juga terus berupaya memerperluas jaringan penanaman modal untuk pertumbuhan ekonomi di Bumi Handayani.
“16 Oktober, kami mengundang calon investor dalam kegiatan temu bisnis. Salah satunya memaparkan hasil kajian investasi di seputaran JJLS. Tujuannya, agar investasi di Gunungkidul semakin tumbuh dengan baik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Dorong Jamu dan Pengobatan Tradisional Jadi Gaya Hidup
- Reformasi Kalurahan dan Pemberdayaan Kawasan Selatan Jadi Fokus DIY
- Pemkot Jogja Targetkan 15 Sekolah Lansia pada 2026
- Bantul Siagakan 50 Personel dan 10 Armada Atasi Sampah Saat Nataru
- APBD Bantul 2026: Tunjangan Seragam dan Rumah DPRD Dihapus
Advertisement
Advertisement





