Advertisement
Proyek Kelok 18 Penghubung Pantai Selatan Terus Dikerjakan
JJLS Kelok 18 / Foto ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY terus mendorong percepatan penyelesaian Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang akan menghubungkan Congot di Kabupaten Kulon Progo hingga Duwet di Kabupaten Gunungkidul. Keindahan menjadi orientasi dalam pembangunan infrastruktur pendukung wisata di kawasan selatan ini.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, Tri Murtoposidi, menjelaskan dari total 116,07 km panjang JJLS, menyisakan ruas Jalan Kretek–Girijati yang sering disebut Kelok 18 sepanjang 5,30 km yang saat ini masih dalam proses konstruksi.
Advertisement
Kelok 18 direncanakan akan terselesaikan di akhir tahun 2026. Jalan di perbukitan Kretek–Girijati dibuat berkelok-kelok untuk menyesuaikan kontur alam, agar kemiringan tidak terlalu curam dan lebih mudah serta aman untuk dilalui oleh kendaraan.
Dorongan untuk segera tersambungnya JJLS di wilayah selatan juga merupakan wujud nyata keberpihakan terhadap arahan dan visi misi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang ingin memperkuat pembangunan ke arah selatan.
BACA JUGA
“Pembangunan di wilayah selatan tentunya tidak lepas dari dukungan bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Pembangunan JJLS selaras dengan visi misi Bapak Gubernur, yaitu pemberdayaan kawasan selatan. Keberadaan JJLS sebagai tulang punggung transportasi di sisi selatan DIY merupakan salah satu bentuk dukungan infrastruktur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).
Disamping itu, JJLS juga merupakan pembangunan infrastruktur pariwisata, yang dapat menunjang pariwisata disepanjang rute JJLS. “Pembangunan infrastruktur pariwisata memegang peranan penting untuk memajukan industri pariwisata di suatu daerah, karena dengan infrastruktur yang memadai, destinasi wisata mampu menawarkan pengalaman yang lebih baik, nyaman, aman, dan menarik bagi wisatawan yang datang,” tuturnya.
Jalan kelok 18 dengan alur yang berkelok-kelok di daerah perbukitan, menawarkan pemandangan dan panorama laut selatan yang menakjubkan, dari ketinggian dapat terlihat pemandangan Pantai Parangtritis dan laut selatan yang luas, serta bisa melihat keindahan art lighting Jembatan Kretek dan Pandansimo.
Selain infrastruktur utama, Kelok 18 juga akan dilengkapi dengan tempat istirahat mini atau rest area mini. “Kelok 18 juga nanti akan dilengkapi dengan tempat istirahat mini, kapasitas mobil bisa lebih dari sepuluh, bisa untuk bis juga. Itu persis tepat di tengah, di perbatasan antara Bantul dan Gunungkidul,” ungkapnya.
Ia menargetkan, jika semua berjalan sesuai rencana, JJLS dapat tersambung sepenuhnya pada akhir tahun 2026. “Harapan kami setelah 2026 JJLS bisa tersambung. Kalau semuanya sesuai rencana, 2026 JJLS tersambung dan pasti arus lalu lintas menjadi lebih ramai, peningkatan lalu lintas di kawasan selatan dapat menjadi peluang ekonomi,” katanya.
Tri juga mengingatkan bahwa potensi viralnya kawasan tersebut perlu diantisipasi dengan pengaturan yang baik. “Seperti saat ini yang kita bisa lihat bersama setelah Jembatan Pandansimo dibuka kemudian menjadi viral, dan ramai dengan kerumunan masyarakat,” tuturnya.
Keberadaan JJLS akan mendukung pergerakan lalu lintas menerus yang tidak berkepentingan dengan Kota Jogja. “Salah satunya seperti yang saya sampaikan tadi, untuk lalu lintas menerus yang tidak ada kepentingan dengan Kota Jogja, silakan melalui JJLS sehingga tidak membebani lalu lintas yang ada di Kota Jogja,” kata dia.
Ia pun menegaskan, kini pembangunan infrastruktur di DIY tidak hanya berorientasi pada fungsi secara teknis saja, tetapi juga mengedepankan keindahan dan daya tarik wisata. “Kita sudah mengarah ke infrastruktur yang tidak kaku. Kita bisa lihat Jembatan Pandansimo, jembatan yang didesain dengan ornamen yang mengedepankan estetika dan keindahan tanpa meninggalkan kaidah keteknikan” tuturnya.
Ia berharap keindahan di kawasan selatan dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan dan membuka peluang ekonomi masyarakat. “Keindahan-keindahan ini bisa ditangkap semuanya, bisa menumbuhkan lokasi wisata baru, bisa membangkitkan ekonomi masyarakat. Ini salah satu gambaran bahwa kita bisa semakin mendekat ke selatan, menghadap ke selatan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Banjir di Semarang, KAI Batalkan 16 Perjalanan KA, Ini Daftarnya
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- UMP DIY 2026 Diusulkan Naik Jadi Rp3,6 Juta hingga Rp4 Juta
- Program Ketahanan Pangan Sleman Jadi Penopang Sistem Produksi MBG
- Disabilitas Psikososial Diajak Keliling Kota, Naik Bus dan ke Museum
- 7.100 Penerima Bansos DIY Diduga Terlibat Judi Online
- Polisi Tangkap Sindikat Penipuan Jual Beli Mobil STNK-BPKB Palsu
Advertisement
Advertisement




