Advertisement
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Tegaskan Tak Anti Kritik
Pemimpin Redaksi Harian Jogja Anton Wahyu Prihartono saat memberikan sambutan dalam acara Coffe Morning Bupati Gunungkidul bersama insan Pers di Resto Omah Kayu di Kalurahan Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, Senin (3/11/2025). - Harian Jogja - David Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menegaskan dirinya tidak anti terhadap kritik. Ia menyebut sikap tegasnya sering disalahartikan, padahal bertujuan memperbaiki pelayanan publik dan memastikan pembangunan berjalan optimal.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Coffee Morning Bupati Gunungkidul bersama insan pers di Resto Omah Kayu, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, Senin (3/11/2025).
Advertisement
“Saya memang sering blak-blakan, tapi saya juga manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan,” katanya.
Ia mengakui dalam beberapa kesempatan sering kali terlihat marah di depan umum. Namun, kemarahan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya perbaikan.
BACA JUGA
“Contohnya terkait kasus dugaan keracunan di Kapanewon Saptosari. Marah saya jelas ada alasannya karena menyangkut keselamatan penerima manfaat agar ada perbaikan dalam pelayanan, sehingga kasusnya tidak terulang,” ungkapnya.
Meski demikian, ia mengakui setelah momen tersebut sering kali melakukan refleksi diri atas tindakannya. Mbak Endah juga kerap meminta masukan kepada Sekda dan jajaran terkait mengenai kebijakan yang akan diambil.
“Tentu saya butuh masukan untuk menjadi lebih baik lagi, termasuk dalam melaksanakan program pembangunan di Kabupaten Gunungkidul,” katanya.
Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono, mengatakan langkah Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih dalam menjalankan kepemimpinannya sudah berada di jalur yang benar. Hal itu terlihat dari kebijakan maupun pengambilan keputusan yang mencerminkan sifat pemimpin tegas dan bertanggung jawab.
“Saat Ibu Bupati marah terkait kasus keracunan MBG, saya bisa memahami dan merasakannya. Sebab, anak saya juga menjadi korban. Jadi, hal itu wajar apabila ada sikap marah untuk sesuatu yang lebih baik,” katanya.
Pihaknya siap melakukan pengawasan terhadap program pembangunan di Gunungkidul sesuai peran dan fungsi media, salah satunya untuk mencerdaskan serta membangun rasa optimisme masyarakat.
Ia tidak menampik bahwa saat ini banyak berita bohong (hoaks) yang beredar di masyarakat melalui media sosial. Menurut Anton, di sinilah pentingnya peran media untuk meluruskan pemberitaan yang tidak benar.
“Banyak video yang dipotong sehingga pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak benar. Kalau ini terus dibiarkan, sesuatu yang sebenarnya bertujuan baik bisa dianggap salah, maka harus diluruskan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Diskon Tarif Tol Disiapkan untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2026
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



