Advertisement

Harga Kebutuhan Pokok di Gunungkidul Mulai Naik

David Kurniawan
Kamis, 13 November 2025 - 21:07 WIB
Jumali
Harga Kebutuhan Pokok di Gunungkidul Mulai Naik Salah satu pedagang sembako di Pasar Beringharjo - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Menjelang akhir tahun, sejumlah harga bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional Gunungkidul mulai merangkak naik, terutama telur dan daging ayam.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Gunungkidul, Ris Heryani, membenarkan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, khususnya telur dan daging ayam. Menurutnya, fenomena ini merupakan hal yang wajar terjadi setiap tahun pada periode yang sama.

Advertisement

"Meski harganya masih fluktuatif, namun harga jual saat ini sudah di atas normal," ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Ris menjelaskan, harga daging ayam saat ini berkisar Rp35.000 per kilogram, sedangkan telur ayam dijual pada rentang harga Rp28.000 hingga Rp29.000 per kilogram. "Kenaikan kedua komoditas ini dipicu oleh tingginya permintaan, khususnya untuk memenuhi program makan bergizi gratis. Prinsipnya, ketika permintaan tinggi, harga pun ikut naik," jelasnya.

Selain dua komoditas tersebut, potensi kenaikan juga terlihat pada cabai dan bawang merah. Ris menyebutkan, kenaikan harga kedua bahan ini lebih dipengaruhi faktor cuaca. Saat ini, harga bawang merah mencapai Rp37.000 per kilogram, sementara cabai merah dijual seharga Rp50.000 per kilogram.

"Terjadi kenaikan sekitar Rp2.000 dibandingkan harga sebelumnya," ungkapnya.

Menghadapi kondisi ini, Dinas Perdagangan telah mengupayakan stabilisasi harga melalui program pasar murah sejak awal tahun. Hingga saat ini, tercatat telah disalurkan 126,5 ton bahan pokok kepada masyarakat melalui mekanisme tersebut.

Komoditas yang disediakan meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, serta beberapa kebutuhan lain seperti bawang merah dan telur. "Total yang sudah disalurkan ke warga mencapai 126,5 ton," katanya.

Kegiatan pasar murah dan operasi pasar telah diselenggarakan di seluruh kapanewon (setara kecamatan) yang berjumlah 18. Lokasi penyaluran tidak hanya terbatas pada pasar tradisional, tetapi juga mencakup balai kalurahan dan kantor kapanewon.

"Hingga akhir tahun, masih ada rencana menggelar kegiatan pasar murah," tegas Ris.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, menambahkan bahwa pasar murah merupakan kegiatan rutin untuk pengendalian inflasi daerah sekaligus upaya menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

"Agenda pasar murah sudah sering dilakukan di masyarakat. Salah satunya juga sebagai upaya memberikan akses pangan murah kepada masyarakat," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini mengakui adanya potensi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun. Meski demikian, Kelik meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pemborongan.

"Tetap tenang karena terus ada upaya agar barang kebutuhan pokok tetap tersedia di pasaran," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Baku Tembak KambojaThailand di Perbatasan Tewaskan 1 Orang

Baku Tembak KambojaThailand di Perbatasan Tewaskan 1 Orang

News
| Kamis, 13 November 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Sakral, Abhiseka Prambanan Rayakan Usia ke-1.169

Sakral, Abhiseka Prambanan Rayakan Usia ke-1.169

Wisata
| Kamis, 13 November 2025, 09:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement