Advertisement
Warga Pengok Kidul Jogja Bikin Biopori Jumbo, Panen Kompos Rutin
Warga RW 7 Pengok Kidul membangun biopori jumbo untuk mengolah sampah organik pada November 2025. / ist
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga RW 7 Kampung Pengok Kidul, Baciro, Jogja membuat biopori jumbo untuk menampung sampah organik warga setempat. Keberadaan biopori jumbo tersebut turut mendukung pengolahan sampah yang ada dalam program Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos).
Ketua RW 7, Jarwo Kuswanto, menuturkan inisiatif pembuatan biopori jumbo berasal dari keresahan warga terhadap permasalahan tempat penampungan sampah di Kota Jogja. Permasalahan sampah tersebut mendorong keinginan warga setempat untuk dapat mengolah sampah secara mandiri. Setelah berembug dengan beberapa warga, menurut Jarwo pihaknya pun membuat biopori jumbo untuk menampung sampah warga setempat. Kalimat sebelumnya yang terputus telah diperbaiki.
Advertisement
“Kami berharap di wilayah RW 7 tidak ada lagi timbunan sampah. Biopori ini kami gunakan sebagai tempat pengolahan sampah organik. Hasilnya, berupa kompos, bisa dipanen setiap tiga bulan,” katanya, Senin (17/11/2025).
Dia menuturkan satu biopori jumbo dibuat dari bis beton dengan diameter 80 cm dan kedalaman dua meter. Biopori tersebut disiapkan sebagai cadangan ketika dua biopori jumbo lainnya sudah penuh.
“Dengan bertambahnya kapasitas tampung sampah organik, harapannya warga RW 7 dapat mengolah lebih banyak sampah secara mandiri di tingkat warga,” katanya.
Dia menuturkan pembangunan biopori jumbo ini juga menyesuaikan dengan ketentuan dalam Surat Edaran Forum Bank Sampah Kota Jogja Nomor 062/SE/VII/2023 yang mengatur jenis biopori yang dapat digunakan untuk mengolah sampah masyarakat.
Dia menuturkan langkah warga RW 7 dalam memperkuat pengelolaan sampah mandiri terbukti mampu mengurangi beban depo sampah. Jarwo menyebut kesepakatan warga untuk mengelola sampah sejak awal berhasil mereduksi sampah yang masuk depo hingga 0,7 ton per hari.
Dengan semakin banyaknya titik biopori jumbo di RW 7, dia berharap dapat mendorong lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berdaya dalam mengelola sampah organik secara mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BNPB: Daerah Rawan Butuh Teknologi Peringatan Dini Longsor
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Senin 17 November 2025
- Jadwal Kereta Api Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress Hari Ini
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Senin 17-Nov-2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, 17 November, Sleman Hujan Petir
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, Senin 17 Nov 2025
Advertisement
Advertisement




