Advertisement
Kondisi Kritis, Jembatan Kleringan Akan Direkonstruksi 2026
Kawasan jembatan kleringan. - Instagram - @sutrisnokh.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menyebut Jembatan Kleringan telah berada dalam kondisi kritis sehingga Pemkot Jogja menargetkan rekonstruksi total pada 2026. Nantinya rekonstruksi dilakukan dengan fokus pada penguatan struktur.
Hasto menyatakankondisi struktur Jembatan Kleringan saat ini hanya mencapai sekitar 10% hingga 20% kelayakannya di tahun 2025. Menurutnya, kondisi kritis ini dapat membahayakan pengguna jalan jika tidak segera diperbaiki. Hasto menyatakan Pemkot Jogja telah merencanakan untuk membangun ulang struktur jembatan tersebut pada tahun depan.
Advertisement
Dia menyebut Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan ulang jembatan telah selesai disusun. Dalam DED tersebut, penguatan struktur jembatan diutamakan. Perbaikan ini juga akan tetap memperhatikan karakter jembatan yang masuk dalam kawasan cagar budaya.
Untuk pembangunan ulang tersebut, diperkirakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp12 miliar hingga Rp15 miliar. Dengan alokasi anggaran sebesar itu, Pemkot Jogja tengah berupaya agar dapat mengakses pendanaan dari pemerintah pusat.
BACA JUGA
Hasto menyebut perbaikan jembatan tersebut diperkirakan akan rampung dalam satu tahun anggaran. Selama masa konstruksi, Jembatan Kleringan akan ditutup sementara.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja, Umi Akhsanti, mengakui kondisi Jembatan Kleringan telah memasuki tahap kritis. Hasil asesmen dari konsultan menyatakan jembatan berusia lebih dari 100 tahun itu tidak lagi layak hanya untuk direhabilitasi.
“Memang kondisinya sudah kritis secara teknis karena usianya lebih dari 100 tahun. Sudah tidak memungkinkan hanya direhab, harus dibangun ulang. Tahap awal kita lakukan pembatasan dulu untuk angkutan berat,” katanya.
Saat ini DED tengah disusun untuk jembatan sisi selatan atau sisi Kota Baru, yang menjadi bagian struktur lama dan dinilai paling kritis. Jembatan sisi utara merupakan konstruksi baru dan masih aman dilalui kendaraan kecil. Pembatasan tonase akan tetap diberlakukan hingga konstruksi ulang dapat direalisasikan.
Umi menambahkan, ke depan pengaturan lalu lintas juga akan diperketat, terutama saat akhir pekan dan libur panjang, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di atas jembatan.
“Harapannya tidak ada kendaraan berat yang melintas, dan kendaraan kecil pun tidak berhenti di atas jembatan. Ini untuk mengurangi beban sampai perbaikan bisa dilaksanakan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





