Advertisement
UPN Beri Penghargaan untuk Suryo, Dinilai Ciptakan Lapangan Kerja
UPN Veteran Jogja memberikan penghargaan kepada para alumninya saat Dies Natalis ke-67 UPN di Auditorium WR Supratman, Sabtu (13/12/2025) malam. - Istimewa.
Advertisement
Harianjogjacom, JOGJA—UPN Veteran Jogja memberikan penghargaan kepada para alumninya saat Dies Natalis ke-67 UPN di Auditorium WR Supratman, Sabtu (13/12/2025) malam.
Salah satu penghargaan tersebut diberikan kepada pebisnis muda sekaligus CEO Surya Group Holding Company, Muhammad Suryo. Pria asal Bengkulu ini diberi penghargaan sebagai alumni peduli atas dedikasinya menciptakan banyak lapangan pekerjaan.
Advertisement
Rektor UPN Veteran Jogja Profesor Mohamad Irhas Effendi mengatakan penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kampus kepada para alumni. Ia berharap para alumni UPN terus memberikan manfaat kepada masyarakat dan kontribusi terhadap pembangunan, seperti yang dilakukan sosok Suryo yang ulet dalam berbinis dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
"Salah satu alumni yang mendapatkan penghargaan kategori Alumni Peduli adalah mas Suryo. Dia termasuk yang mampu mendedikasi diri pada masyarakat dan pada UPN tentunya, kami berterima kasih," katanya.
BACA JUGA
Adapun Suryo mengaku tak pernah menyangka bakal mendapatkan penghargaan dari almamaternya. Pasalnya dulu ia hanya mahasiswa biasa. Adapun segala aktivitas usaha yang dilakukan memang mengalir begitu saja meski banyak tantangan dan cobaan.
"Kalau saya boleh mengatakan, saya itu termasuk mahasiswa kere, yang lain pada naik motor, bahkan mobil. Saya naik angkot, bus waktu di Jogja kalau mau kemana-mana. Ya kalau keseharian, tentu pasti ada susahnya," ucapnya.
Ia menceritakan masa susah ketika merantau ke Jogja pada 2002 untuk berkuliah di UPN. Perjalanannya untuk kuliah pun tidaklah mulus, karen orangtuanya juga hidup pas-pasan. Suryo tinggal di sebuah indekos ukuran 3x3 meter diisi bersama dua temannya. Untuk menyambung hidup, ia sempat berjualan air galon hingga menjadi sopir rental.
"Waktu itu bapak membelikan motor Kharisma, ternyata motor itu dibeli dari hasil jual sawah, padahal saya sama sekali tidak minta, motor saya kembalikan. Kebetulan saya diberi uang saku, yang kemudian saya pakai untuk jualan air galon," ujarnya.
Berawal dari pengalaman usaha tersebut, ia terus melebarkan bisnisnya hingga saat ini memiliki banyak unit usaha. Mulai dari tambang, sawit, konstruksi hingga terbaru sektor penerbangan dan rokok. Saat ini sudah ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada usaha tersebut.
"Target saya pada 2026 ini bisa menyerap sekitar 10.000 karyawan. Seperti rokok itu karyawannya awalnya cuma belasan. Da semua itu saya usahakan bisa tercukupi dengan baik, seperti makan dan lain-lain," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pascabencana Sumatera, Pemerintah Siapkan Opsi Relokasi Warga
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




