Advertisement

Warga Sleman Berbondong-bondong Bekerja ke Luar Negeri

Fahmi Ahmad Burhan
Kamis, 19 April 2018 - 15:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Warga Sleman Berbondong-bondong Bekerja ke Luar Negeri Ilustrasi tenaga kerja wanita. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Minat warga Sleman untuk bekerja di luar negeri masih cukup tinggi. Hingga triwulan pertama 2018, sebanyak 37 warga terdata bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di manca negara. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman berupaya memperketat pengiriman TKI dan memaksimalkan penyerapan lapangan kerja lokal.

Berdasarkan data Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) DIY, di awal 2018, warga Sleman yang bekerja di luar negeri sebanyak 37 orang. Tahun lalu warga Sleman yang bekerja menjadi TKI di Malaysia mencapai 145 orang.

Advertisement

Kabid Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Disnaker Sleman, Sigit Herutomo, mengatakan jajarannya bekerja sama dengan BP3TKI DIY memaksimalkan agar calon TKI bisa mendapatkan pekerjaan di Sleman dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.

"Kami memaksimalkan dulu peluang yang ada di sini, biasanya TKI asal Sleman itu bekerja di sejumlah pabrik di Malaysia," kata Sigit saat ditemui Harian Jogja, belum lama ini.

Sigit mengatakan, agar angkatan kerja di Sleman dapat terserap, Disnaker selalu memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan. "Tahun ini banyak lowongan pekerjaan di tingkat lokal, rata-rata sekitar 700 lowongan setiap tahun. Selain itu ada berbagai macam pelatihan agar tenaga kerja dapat terserap di Sleman," kata Sigit.

Menurut Sigit, alasan calon TKI tetap memilih untuk bekerja di luar negeri karena alasan kebanggaan. "Meskipun gaji di Malaysia dengan di dalam negeri seperti di Batam tak jauh berbeda, tapi kebanggaannya yang dicari, karena bekerja di luar negeri," ujar Sigit.

Kepala BP3TKI DIY, AB Rokhman, mengatakan negara tujuan TKI asal DIY yang paling banyak yaitu Malaysia. "Biasanya TKI asal DIY bekerja di pabrik-pabrik, pada tingkatan labor low atau pekerja di tingkatan rendah," kata Rokhman.

Dia mengatakan, BP3TKI bekerja sama dengan disnaker di tiap daerah terus berupaya agar calon TKI bisa memaksimalkan lapangan pekerjaan di daerah yang ada. "Kami mempunyai slogan, kalau bisa tidak jadi TKI," ujarnya, Selasa.

BP3TKI bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Sleman melakukan pelatihan seperti yang digelar di Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, yaitu pelatihan kewirausahaan. "Kami latih agar angkatan kerja bisa berwirausaha," kata Rokhman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement