Advertisement
Ternyata Bukan karena Erupsi, Taman Nasional Gunung Merapi Ditutup karena Alasan Ini
Pengunjung memasuki Kawasan Wisata Kaliadem pada (12/5/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) masih ditutup pasca erupsi freatik terjadi pada Juni (1/6/2018). Menurut BTNGM, penutupan tersebut bukan semata-mata karena kondisi Gunung Merapi, tapi sebagai bagian dari persiapan menyambut lonjakan kunjungan di libur lebaran.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I, Sleman dan Magelang BTNGM Nurpana Sulaksono mengatakan penutupan TNGM dilakukan setelah sebelumnya sempat dibuka sehari pada Kamis (31/5/2018), namun karena erupsi terjadi lagi pada Jumat (1/6/2018) maka TNGM ditutup lagi.
Advertisement
Sedangkan sampai saat ini (5/6/2018) penutupan masih dilakukan. Menurut Nurpana, penutupan tersebut tidak semata-mata karena aktifitas Gunung Merapi, tapi mempersiapkan sarana prasarana penunjang untuk digunakan di libur lebaran.
Menurut Nurpana, lonjakan kunjungan diperkirakan akan terjadi di TNGM saat libur lebaran. "Bahkan untuk tahun lalu saja, di Juli itu bisa sampai sekitar 45.000 pengunjung," ujar Nurpana pada wartawan (5/6/2018).
BACA JUGA
Nurpana mengatakan berbagai persiapan yang dilakukan adalah membuat sarana prasarana penunjang seperti jalur evakuasi, spanduk-spanduk terkait pengumuman pengunjung, juga menyiapkan pembekalan pada petugas di TNGM.
"Selain itu kita kordinasi dengan SAR agar mempersiapkan kesiapsiagaannya, juga agar petugas juga bisa tetap tenang dan waspada," kata Nurpana.
Di TNGM wilayah Kabupaten Sleman ada beberapa objek wisata, antara lain, Tlogo Muncar, Tlogo Nirmolo, dan Kalikuning Park. Selain itu, ada juga jalur tracking sampai wilayah Plawangan dan Turgo.
"Ke wilayah tracking juga kita coba perbaiki sarana prasarananya, karena itu wilayah yang rawan longsor, jalan setapak, juga monitoringnya susah," jelas Nurpana.
Untuk jalur pendakian menuju Pasar Bubrah, menurut Nurpana, penutupan sudah dilakukan mulai dari erupsi terjadi pada Jumat (11/5/2018). Sedangkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih pada radius tiga kilometer yang tidak diperbolehkan ada aktifitas, dan yang masuk pada radius tersebut adalah jalur pendakian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Muhammadiyah DIY Gelar OlympicAD 2025, Diikuti Ribuan Peserta
- Pasutri Tukang Rosok Tewas Tertimpa Pohon di Ring Road Utara Jogja
- DIY Perketat Distribusi, Pupuk Indonesia dan KP3 Lakukan Pengawasan
- Pekerja Trans Jogja Adukan Upah dan Denda ke DPRD DIY
- Guru di Kokap Kulonprogo Kehilangan Aerox saat Mengajar, Terekam CCTV
Advertisement
Advertisement





