Advertisement
Disperindag Sleman Incar Peredaran Makanan Kedaluwarsa
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, bersama tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa toko modern berjejaring. Dalam pantauan yang digelar, tidak ditemukan adanya makanan kedaluwarsa. Tim hanya menemukan beberapa makanan kaleng dengan kondisi penyok dan beberapa makanan yang tidak jelas informasi kedaluwarsanya.
Sidak dilakukan ke beberapa lokasi toko modern seperti Mirota Pasaraya Kaliurang di Jalan Kaliurang Km.6. Selain itu rombongan Wakil Bupati juga mendatangi Superindo di Jalan Kaliurang. Dalam sidak, Wakil Bupati mengecek langsung beberapa produk makanan yang diduga kedaluwarsa.
Advertisement
Sri Muslimatun mengatakan tujuan dilakukan sidak karena diduga ada beberapa toko modern berjejaring yang masih menjual makanan kedaluwarsa. "Yang kami lakukan ini justru menguntungkan pemilik. Ketika barang kualitasnya baik, maka pemilik memang berjualan barang yang bermutu. Kami bukan mencari-cari kesalahan, tapi meluruskan yang tidak lurus," katanya kepada wartawan, Selasa (12/6/2018).
Dalam sidak tersebut, tidak ditemukan adanya makanan kedaluwarsa. "Ada beberapa kaleng makanan yang penyok, dan itu tidak boleh karena dikhawatirkan ada bakteri masuk," ujar Sri Muslimatun. Selain itu, ada juga makanan yang ditemukan dengan kondisi yang tidak jelas masa kadaluarsanya. Menurut Sri Muslimatun informasi yang diberikan pada makanan itu harus jelas informasi kapan kedaluwarsanya agar konsumen merasa aman. "Beberapa kemasan yang rusak harus disortir dan dikembalikan lagi produsen. Ini sebagai bentuk perlindungan kepada konsumen," ujar Sri Muslimatun.
Menurut Sri Muslimatun, apabila konsumen mengonsumi makanan yang kadaluarsa dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan pencernaannya. "Harapannya orang nanti kalau ke Sleman itu aman makanannya," ucap Sri Muslimatun.
Menjelang Lebaran, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DIY juga melakukan pemantauan makanan di sejumlah pasar tradisional di Sleman. Di pasar tradisional, petugas masih terdapat bahan berbahaya seperti formalin dan rhodamin B. "Ada ikan teri nasi mengandung formalin, ada juga kue cucur dan kerupuk sermier ketela merah mengandung rhodamin B,” kata Kepala BBPOM DIY, Sandra Linthin, saat melakukan pemantauan di Pasar Gentan, beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement