Advertisement

Pengemudi Jip Merapi Harus Merangkap Tugas, Seperti Ini Pola Rekruitmennya

Fahmi Ahmad Burhan
Jum'at, 22 Juni 2018 - 06:17 WIB
Nina Atmasari
Pengemudi Jip Merapi Harus Merangkap Tugas, Seperti Ini Pola Rekruitmennya Beberapa jip Merapi dilakukan uji kelaikan di Balai Desa Umbulharjo oleh Dinas Perhubungan Sleman dan Polres Sleman pada Rabu (20/6/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pengelola jip Merapi mengaku dalam melakukan rekrutmen baik anggota maupun pengemudi, pihaknya melakukan uji kemampuan. Dalam merekrut anggota, pengelola mengaku memprioritaskan warga sekitar.

Ketua Komunitas Jip Goa Jepang Sukisman mengatakan dalam merekrut pengemudi, pihaknya melakukan serangkaian uji kemampuan.

Advertisement

“Pertama calon pengemudi harus punya SIM, baru nanti kita uji kemampuannya,” jelas Sukisman saat dihubungi Harianjogja.com pada Kamis (21/6/2018).

Sukisman mengatakan dalam melakukan uji kemampuan, ia akan ikut dalam satu jip dan jip dikemudikan oleh calon pengemudi jip Merapi. “Nanti kita lihat apakah kemampuannya baik, dan yang paling ditekankan keamanan,” ujarnya.

Selain itu, menurut Sukisman, setelah menjadi pengemudi, pihak komunitas selalu memberikan penekanan agar keselamatan diutamakan.

Menurutnya, jip Merapi bukanlah off road, melainkan wahana wisata, dan tugas pengemudi pun juga sebagai pemandu perjalanan dalam menikmati keindahan alam.

Dalam mengawasi pengemudi, pihak komunitas jip Merapi menerima keluhan dari berbagai pihak, baik masyarakat yang melihat jip Merapi beroperasi tidak sesuai aturan atau ugal-ugalan, juga dari wisatawan yang menikmati jip Merapi langsung.

Sukisman mengaku, dalam merekrut anggota komunitas, pihaknya mengutamakan warga sekitar, karena jip Merapi tidak hanya digunakan untuk wisata, tapi juga untuk evakuasi apabila terjadi erupsi Merapi.

“Kalau dari luar kan belum tentu tahu kondisi Merapi, juga nanti malah ketika kondisi Merapi meletus, dia tidak ada di lokasi,” katanya.

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) wilayah Timur Bambang Sugeng mengaku tidak semua komunitas jip Merapi setelah merekrut anggotanya dilakukan pelatihan.

Selain itu, menurut Bambang, dalam melakukan pengawasan terhadap jip Merapi, tergolong susah, dan ada sebagian yang jalan tidak sesuai SOP.

“Kita ini mau mengawasi juga susah, memang ketika saya melihat di jalan kondisinya ngebut, langsung saya hentikan, tapi kan di Lereng Merapi ini ada 800 jip di 29 komunitas, jadi susah untuk mengawasi, animo masyarakat ke jip wisata juga besar sekali,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Firli Bahuri Disebut Minta Uang Rp50 Miliar ke SYL

News
| Kamis, 18 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement