Advertisement

Pungli Diyakini Masih Menghantui PPDB

Salsabila Annisa Azmi
Sabtu, 23 Juni 2018 - 12:50 WIB
Bhekti Suryani
Pungli Diyakini Masih Menghantui PPDB Ilustrasi pungli - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Menjelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY dan Ombudsman RI (ORI) DIY memetakan permasalahan yang mungkin akan terjadi saat pelaksanaan PPDB 2018. Penanganan permasalahan tersebut akan dikoordinasikan dengan cepat melalui forum Disdikpora se-DIY dan ORI DIY.

Kepala ORI DIY Budhi Masturi mengatakan berdasarkan pengamatan tahun lalu, pada tahun ini ada sejumlah potensi permasalahan yang sangat mungkin muncul. Pertama adalah masalah akurasi zonasi. Hal tersebut disebabkan karena saat ini ada yang menentukan zonasi berdasarkan surat kepala desa dan peta udara.

Advertisement

"Selain itu tentang keperluan kuota, masalah juga akan muncul. Karena selain zonasi kan akan muncul kuota masyarakat keluarga sejahtera. Tahun lalu, kuota keluarga sejahtera di sekolah favorit tidak terpenuhi. Kami akan memantau penggunaan kuota tahun ini berkaitan dengan hal tersebut," jelas Budhi dalam Penandatanganan Komitmen Bersama PPDB 2018 di Kantor ORI DIY, Jumat (22/6/2018).

Budhi menambahkan, permasalahan pungutan liar yang biasanya muncul pasca-PPDB 2018 juga akan menjadi fokus monitoring ORI DIY dan Disdikpora DIY. Mengingat tahun lalu kasus ini marak terjadi. Budhi mengatakan meskipun kasus-kasus tersebut dapat ditangani dengan baik, tahun ini potensi pungutan liar masih ada.

Oleh karena itu, Budhi menjelaskan, tahun ini ORI DIY akan fokus terkait bagaimana problem koordinasi penyelesaian masalah antara ORI DIY dengan Disdikpora se DIY dapat ditangani dengan cepat. "Harapan kami agar nanti begitu PPDB 2018 selesai, kamo tidak lagi mengatasi persoalan," kata Budhi.

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan potensi masalah PPDB 2018 tetap akan muncul karena ada perubahan regulasi. Aji menambahkan, dia yakin nanti juga akan ada klaim dari masyarakat bahwa sosialisasi masih kurang. "Apalagi sekarang kebetulan hampir tidak ada yang kemarin punya anak kelas 3, tahun ini punya anak kelas 3 lagi. Jadi mereka tahun kemarin belum memperhatikan zonasi. Padahal itu kan sudah daridulu tapi pakai batas administrasi. Jadi inilah tugas kami untuk melakukan sosialisasi sebaik-baiknya," jelasnya.

Lebih jauh, Aji menjelaskan, dirinya tak menampik nantinya akan ada permasalahan yang belum sempat dipetakan. Jadi menurut dia memang potensi permasalahan masih sangat banyak. "Tetap layanan kami membaik itu adalah prioritas kami," kata Aji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement