Advertisement

Kekeringan, Telaga di Gunungkidul Jadi Lahan Bercocoktanam

Herlambang Jati Kusumo
Kamis, 26 Juli 2018 - 13:17 WIB
Nina Atmasari
Kekeringan, Telaga di Gunungkidul Jadi Lahan Bercocoktanam Warga manfaatkanTelaga Sureng, di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, untuk bercocoktanam, Selasa (24/7/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah masyarakat di sekitaran Telaga Sureng, di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu memanfaatkan telaga yang mulai mengering untuk bercocok tanam.

Kekeringan yang terjadi sekitar dua-tiga bulan terakhir ini juga berdampak pada sejumlah telaga mulai mengering. Salah seorang warga yang memanfaatkan telaga Sureng yang mengering yaitu, Wagiyem.

Advertisement

"Ini [Telaga Sureng] sudah mulai kering jadi dimanfaatkan untuk bertani saja, sudah sekitar beberapa bulan lalu. Ya ditanami bayam, kangkung apa saja yang kira-kira bertahan," kata Wagiyem,Selasa (24/7/2018).

Ia mengatakan dahulu sebenarnya sebelum dibuatnya telaga tersebut daerah sekitar tempat itu memang digunakan untuk pertanian warga, namun setelah dibangun telaga tempat tersebut tidak lagi digunakan warga bertani. "Kalau musim kemarau saja dimanfaatkan tempat ini bertani," katanya.

Warga lainnya Marjo mengatakan dengan mengeringnya telaga disisi lain menguntungkan karena dapat digunakan untuk bercocok tanam.

"Ya buat tanam nanti sampai mulai musim hujan lagi sudah tidak ditanami. Nyiram juga sudah ada pakai air sisa dari telaga ini," ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan sejumlah telaga memang mulai mengering. Sedangkan sejumlah telaga yang masih ada airnya, terkadang dimanfaatkan warga untuk mandi, memberi minum ternak, menyiram tanaman.

Ia mengatakan terkadang perbaikan telaga justru membuat air yang ada di telaga tidak dapat bertahan lama, hal tersebut perlu pertmbangan yang matang. "Itu terkait teknis ya Dinas Lingkungan Hidup [DLH] dan PU," ujarnya.

Terkait kekeringan sendiri, Edy mengatakan pada Selasa (24/7/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengecek beberapa lokasi kekeringan.

"BNPB sudah mengecek lokasi kekeringan, bak penampungan air. Pastinya ada analisa nantinya, ya nanti kami coba juga ajukan proposal untuk bantuan mobil tangki," katanya.

Hingga Sabtu (21/7/2018) kemarin setidaknya 941 tangki sudah dikirimkan ke tempat-tempat yang membutuhkan air. Dimungkinkan kebutuhan air akan semakin banyak sebelum nantinya kembali masuk musim penghujan. Ia pun berharap adanya pihak swasta yang membantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement