Advertisement
Kekeringan, Telaga di Gunungkidul Jadi Lahan Bercocoktanam
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah masyarakat di sekitaran Telaga Sureng, di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu memanfaatkan telaga yang mulai mengering untuk bercocok tanam.
Kekeringan yang terjadi sekitar dua-tiga bulan terakhir ini juga berdampak pada sejumlah telaga mulai mengering. Salah seorang warga yang memanfaatkan telaga Sureng yang mengering yaitu, Wagiyem.
Advertisement
"Ini [Telaga Sureng] sudah mulai kering jadi dimanfaatkan untuk bertani saja, sudah sekitar beberapa bulan lalu. Ya ditanami bayam, kangkung apa saja yang kira-kira bertahan," kata Wagiyem,Selasa (24/7/2018).
Ia mengatakan dahulu sebenarnya sebelum dibuatnya telaga tersebut daerah sekitar tempat itu memang digunakan untuk pertanian warga, namun setelah dibangun telaga tempat tersebut tidak lagi digunakan warga bertani. "Kalau musim kemarau saja dimanfaatkan tempat ini bertani," katanya.
Warga lainnya Marjo mengatakan dengan mengeringnya telaga disisi lain menguntungkan karena dapat digunakan untuk bercocok tanam.
"Ya buat tanam nanti sampai mulai musim hujan lagi sudah tidak ditanami. Nyiram juga sudah ada pakai air sisa dari telaga ini," ujarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan sejumlah telaga memang mulai mengering. Sedangkan sejumlah telaga yang masih ada airnya, terkadang dimanfaatkan warga untuk mandi, memberi minum ternak, menyiram tanaman.
Ia mengatakan terkadang perbaikan telaga justru membuat air yang ada di telaga tidak dapat bertahan lama, hal tersebut perlu pertmbangan yang matang. "Itu terkait teknis ya Dinas Lingkungan Hidup [DLH] dan PU," ujarnya.
Terkait kekeringan sendiri, Edy mengatakan pada Selasa (24/7/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengecek beberapa lokasi kekeringan.
"BNPB sudah mengecek lokasi kekeringan, bak penampungan air. Pastinya ada analisa nantinya, ya nanti kami coba juga ajukan proposal untuk bantuan mobil tangki," katanya.
Hingga Sabtu (21/7/2018) kemarin setidaknya 941 tangki sudah dikirimkan ke tempat-tempat yang membutuhkan air. Dimungkinkan kebutuhan air akan semakin banyak sebelum nantinya kembali masuk musim penghujan. Ia pun berharap adanya pihak swasta yang membantu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis di Jakarta Barat Digeledah Kejaksaan Agung
- Panitia Pastikan Pemilihan Rektor UNS Solo Tidak Kisruh Seperti Sebelumnya
- Walah! Iran vs Israel Belum Kelar, Korea Utara Malah Uji Coba Rudal Super Besar
- Innalillahi… Calon Anggota Paskibra Sukabumi Meninggal saat Uji Kesamaptaan
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement