Advertisement

Debit Air Berkurang, Saluran Irigasi di Sentolo Rusak

Beny Prasetya
Rabu, 05 September 2018 - 13:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Debit Air Berkurang, Saluran Irigasi di Sentolo Rusak Pengendara motor melintas di dekat saluran irigasi di Sentolo yang masih kering seperti terlihat Senin (6/8 - 2018). Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO–Sejumlah petani di Kabupaten Kulonprogo, khususnya di Kecamatan Sentolo mengeluhkan rusaknya sebagian saluran irigasi di sekitar persawahan. Kerusakan tersebut diduga menjadi penyebab berkurangnya debit air di irigasi tersier.

Salah seorang petani, Sastro, 59, warga Desa Sentolo mengaku saat aliran air irigasi mengalir petani masih merasakan kekurangan air. Bahkan para petani seringkali mendapati aliran air dibawah pintu masuk air ke area persawahannya.

Advertisement

Sastro menduga hal tersebut terjadi akibat adanya kerusakan di sejumlah saluran irigasi. Akibatnya, sejumlah petani yang berada di hulu juga membutuhkan waktu lebih lama untuk mengairi sawahnya.

“Kami sering dikomplain kenapa air tidak mengalir, ternyata pas kami lihat kondisi saluran kering dan banyak dinding saluran irigasi pecah,” katanya, Selasa (4/9/2018).

Ia menceritakan akibat adanya pengeringan Saluran Irigasi Induk Kalibawang selama perbaikan jembatan air Talang Bowong, kerusakan terlihat di jaringan irigasi tersier dan sekunder. Jaringan yang sering disebut ledeng Sentolo tersebut juga mengalami pendangkalan.

Senada, Waljiyem, 39, petani warga Dusun Plosorejo, Desa Banguncipto, menginginkan perbaikan saluran irigasi ledeng Sentolo. Menurutnya perbaikan bakal mengembalikan debit air sesuai yang disalurkan dari pintu aliran.

Menurutnya, perbaikan harus dilakukan berbarengan dengan pengeringan Saluran Irigasi Induk Kalibawang. Hal tersebut dilakukan mengingat saat ini petani di Desa Banguncipto dan sekitarnya mengalami kekeringan dan tidak bisa menanam. “Ya tanggung kalau besok pengeringan lagi. Kami tidak bisa menanam lagi, oleh karena itu perbaikan harus dilakukan bersamaan,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Bambang Tri Budi, mengatakan jajarannya merencanakan perbaikan jaringan irigasi tersier. Berdasar hasil pendataan, dari sepanjang 121,736 kilometer total jaringan tersier yang ada di Kulonprogo, hanya 50% yang kondisinya baik. Adapun setengahnya lagi dalam kondisi berlubang, pecah dan terjadi pendangkalan.

DPP Kulonprogo berencana memperbaiki saluran irigasi tersier. Perbaikan bakal dipertimbangkan untuk periode selanjutnya. "Besaran anggaran untuk pembangunan dan rehabilitasi jaringan sangat minim, tapi di sisi lain kondisi jaringan di lapangan membutuhkan perhatian. Kami minta kelompok tani mengidentifikasi jalan usaha tani yang diminta dibangun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

2 WNA China Ditolak Saat Masuk ke Indonesia, Ini Penyebabnya

2 WNA China Ditolak Saat Masuk ke Indonesia, Ini Penyebabnya

News
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Wisata
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 13:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement