Advertisement
Akhir September, Listrik di Pesisir Kulonprogo Dicabut
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo memberikan tenggat waktu pencabutan jaringan listrik di area pembangunan landasan pacu New Yogyakarta International Airport (NYIA) hingga 31 September 2018.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengaku telah meminta kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar memutus jaringan listrik pada awal Oktober 2018. Jajarannya sudah berkoordinasi dengan PT PLN dan PT Angkasa Pura I (AP I). Ia menyebutkan jaringan baru akan berada di sisi timur area proyek. Jaringan digunakan untuk mengaliri listrik bagi kebutuhan para pelaku wisata di sekitar laguna Pantai Glagah. PLN diminta membuat jaringan baru ke sisi timur luar area proyek agar aliran listrik tak terputus. "Saya beri waktu sampai 30 September dan 1 Oktober tiang listrik di dalam bisa dirobohkan," kata Hasto, Senin (17/9/2018).
Advertisement
Ia mengungkapkan, pemutusan jaringan listrik dilakukan untuk area Pantai Glagah, mengingat lokasinya masuk sebagai kawasan penyangga bandara maupun penyangga sempadan pantai untuk menahan gelombang laut. "Sehingga di sana tidak diizinkan ada bangunan permanen maupun penginapan dan permukiman. Sekarang ini tempat berdagang di sekitar laguna tidak permanen, jadi tidak masalah," kata Hasto.
Namun untuk penginapan di sisi barat keberadaannya tak sesuai peruntukan, karena ada di area sempadan pantai. Meski saat ini tetap diusahakan untuk terus teraliri listrik, pemilik penginapan diminta untuk menandatangani pakta integritas. Isinya terkait dengan kesiapan mereka untuk pindah dan merobohkan bangunan jika suatu saat diperlukan.
Menurut dia langkah itu harus diambil karena di dalam detail engineering design (DED) penataan kawasan itu di dalamnya tidak ada peruntukkan hotel atau penginapan, hanya untuk wisata, jalan, serta penyangga gelombang dan NYIA. "Mohon maaf tidak bisa ada bangunan permanen, karena di situ jadi penyangga bandara dan ini tidak bisa ditawar. Kami sudah sering sampaikan dan saya harap masyarakat bisa memahaminya," kata dia.
Ketua Paguyuban Pedagang Pondok Laguna Pantai Glagah, Subardi Wiyono, mengatakan hingga kini para pedagang maupun pemilik penginapan masih menikmati jaringan listrik, sehingga merasa cukup lega. Ia menyatakan PLN sudah mulai membangun belasan tiang jaringan listrik di sisi timur atau di pinggiran jalan menuju pantai. Ia mengatakan PLN memastikan pasokan listrik ke area laguna pantai bisa tetap terlayani.
Kendati demikian ia tak banyak berkomentar perihal penataan kawasan pantai. Hanya saja menurutnya, pelaku wisata mendukung adanya bandara. Bahkan sebagian di antara mereka yang sebelumnya merupakan petani sudah beraktivitas di sektor pariwisata setelah terdampak pembangunan NYIA.
"Kami sudah ngalah dan ngalih [mengalah dan pindah], jangan dipindah lagi dan dibikin ngelih [lapar]. Kalau ada penataan, pedagang mestinya diberi kesempatan untuk didengar aspirasinya. Pemkab harus memperhatikan nasib para pelaku wisata," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Ribu Lahan Tadah Hujan di Gunungkidul Siap Ditanami
- BPN DIY Pastikan Ganti Rugi Tol Solo-Jogja Sesuai Aturan
- Pameran Pangastho Aji: Menyelami Jejak Pembaruan Sultan HB VIII
- 1,2 Juta Liter Air Bersih Didistribusikan ke Wilayah Kekeringan di Bantul
- Berkunjung ke Gunungkidul, Megawati Nostalgia ke Hutan Wanagama
Advertisement
Advertisement