Advertisement

Ada SMP Negeri di Gunungkidul Diduga Melakukan Pungli, Ini Kata Kepala Disdikpora

Jalu Rahman Dewantara
Selasa, 18 September 2018 - 15:20 WIB
Arief Junianto
Ada SMP Negeri di Gunungkidul Diduga Melakukan Pungli, Ini Kata Kepala Disdikpora Ilustrasi pungli - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—SMPN 2 Playen diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap orang tua siswa. Hal ini terungkap dari unggahan warganet di salah satu grup media sosial warga Gunungkidul beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan tersebut, tampak sebuah foto menunjukan secarik kertas berisi permintaan sumbangan minimum Rp800.000. Permintaan sumbangan itu ditujukan kepada orang tua yang rencananya akan dipakai untuk menopang program kegiatan SMPN 2 Playen tahun ajaran 2018/2019 yang tidak didanai oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun APBD.

Advertisement

Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rosyid. Bahron mengaku sudah meminta klarifikasi dari sekolah yang bersangkutan. Dia mengaku SMPN 2 Playen dalam hal ini komite sekolah berupaya meminta sumbangan untuk sekolah. "Lalu ada yang keberatan. Jadi kami minta untuk evaluasi dan dibatalkan saja," ucap Bahron, Selasa (18/9/2018).

Soal permintaan sumbangan ini kata Bahron sebenarnya upaya positif untuk memajukan sekolah. Dia juga yakin hal itu bukan pungli, tapi jika masyarakat tidak mau, sarannya jangan dilanjutkan.

Sumbangan seperti itu, menurut Bahron pada dasarnya diperbolehkan, dengan syarat tidak ada patokan minimum. Selain itu keterbatasan dana BOS juga diakuinya membuat sejumlah sekolah membuka keran sumbangan dari para wali.

"Ya memang dana BOS yang tersedia belum cukup, kalau sekolah dan wali murid memang boleh ada sumbangan, Tapi kalau bikin tidak nyaman mending tidak usah," kata Bahron.

Kepala SMPN 2 Playen, Suripto membenarkan jika surat tersebut memang ditujukan untuk orang tua siswa. Namun dia menampik tudingan jika itu merupakan praktik pungli.

Sebab kata dia, sebelum surat itu terbit pengurus komite sekolah telah berkoordinasi dengan para wali murid pada Sabtu (8/9/2018). "Kalau dikatakan pungutan saya rasa kok kurang tepat karena itu sudah dirembuk melalui rapat pengurus komite. Kemudian komite berkoordinasi dengan orang tua untuk bermusyawarah. Saat itu tidak ada yang keberatan," ucapnya saat ditemui awak media, di SMPN 2 Playen, Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement