Advertisement
Ada SMP Negeri di Gunungkidul Diduga Melakukan Pungli, Ini Kata Kepala Disdikpora
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—SMPN 2 Playen diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap orang tua siswa. Hal ini terungkap dari unggahan warganet di salah satu grup media sosial warga Gunungkidul beberapa waktu lalu.
Dalam unggahan tersebut, tampak sebuah foto menunjukan secarik kertas berisi permintaan sumbangan minimum Rp800.000. Permintaan sumbangan itu ditujukan kepada orang tua yang rencananya akan dipakai untuk menopang program kegiatan SMPN 2 Playen tahun ajaran 2018/2019 yang tidak didanai oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun APBD.
Advertisement
Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rosyid. Bahron mengaku sudah meminta klarifikasi dari sekolah yang bersangkutan. Dia mengaku SMPN 2 Playen dalam hal ini komite sekolah berupaya meminta sumbangan untuk sekolah. "Lalu ada yang keberatan. Jadi kami minta untuk evaluasi dan dibatalkan saja," ucap Bahron, Selasa (18/9/2018).
Soal permintaan sumbangan ini kata Bahron sebenarnya upaya positif untuk memajukan sekolah. Dia juga yakin hal itu bukan pungli, tapi jika masyarakat tidak mau, sarannya jangan dilanjutkan.
Sumbangan seperti itu, menurut Bahron pada dasarnya diperbolehkan, dengan syarat tidak ada patokan minimum. Selain itu keterbatasan dana BOS juga diakuinya membuat sejumlah sekolah membuka keran sumbangan dari para wali.
"Ya memang dana BOS yang tersedia belum cukup, kalau sekolah dan wali murid memang boleh ada sumbangan, Tapi kalau bikin tidak nyaman mending tidak usah," kata Bahron.
Kepala SMPN 2 Playen, Suripto membenarkan jika surat tersebut memang ditujukan untuk orang tua siswa. Namun dia menampik tudingan jika itu merupakan praktik pungli.
Sebab kata dia, sebelum surat itu terbit pengurus komite sekolah telah berkoordinasi dengan para wali murid pada Sabtu (8/9/2018). "Kalau dikatakan pungutan saya rasa kok kurang tepat karena itu sudah dirembuk melalui rapat pengurus komite. Kemudian komite berkoordinasi dengan orang tua untuk bermusyawarah. Saat itu tidak ada yang keberatan," ucapnya saat ditemui awak media, di SMPN 2 Playen, Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
Advertisement
Advertisement