Advertisement

Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja Gunungkidul, Peran BLK Akan Dimaksimalkan

David Kurniawan
Senin, 17 Desember 2018 - 12:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja Gunungkidul, Peran BLK Akan Dimaksimalkan Ilustrasi tenaga kerja - Solopos/ Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul mengungkapkan, pada tahun ini ada 2.273 pencari kerja. Dari jumlah ini, sebanyak 1.294 orang telah tersalurkan ke dunia kerja, baik yang ada di wilayah Gunungkidul hingga luar negeri.

Kepala Bidang Ketenagakerjaan, Disnakertrans Gunungkidl Munawar Askin mengatakan, belum semua pencari kerja mendapatkan pekerjaan. Meski demikian, ia berjanji untuk terus menginformasikan lowongan pekerjaan yang masuk ke disnakertrans.

Advertisement

Menurut dia, untuk kualitas tenaga kerja akan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan memanfaatkan pelatihan di Balai Latihan Kerja yang dimiliki. Setiap tahun, disnakertrans membuka pelatihan untuk meningkatkan kualitas ketrampilan yang dimiliki. “Tahun ini ada sepuluh paket pelatihan. Adapun bidang yang diberikan di BLK di antaranya las, tata boga, mekanik, otomotif, kelistrikan hingga menjahit. Pelatihan ini kami buka secara umum bagi warga di Gunungkidul,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (14/12/2018).

Munawar menjelaskan, keberadaan BLK sangat membantu karena dapat meningkatkan ketrampilan yang dimiliki. Di satu sisi, sambung dia, dari sisi sikap, banyak pekerja di Gunungkidul mendapatkan pujian karena ketekunan, kejujuran hingga memiliki disiplin yang tinggi. “Modalnya sudah bagus sehingga tinggal disempurnakan saja melalui pelatihan di BLK,” tuturnya.

Ia menambahkan, dengan semakin terbukanya lapangan pekerjaan di berbagai sektor, untuk saat ini peningkatan kualitas tidak hanya menjadi tanggung jawab disnakertrans. Sebagai contoh, sambung Munawar, untuk peningkatan kapasitas jasa pemandu wisata bisa dilakukan oleh dinas pariwisata. “Misalnya jasa memandu susur Goa Pindul harus memiliki sertifikasi dan ini bisa dilaksanakan sesuai dengan kegiatan di dinas pariwisata,” katanya.

Kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah Gunungkidul, Sri Suhartanta mengatakan, untuk pemerataan pembangunan tidak lepas dari program infrastruktur yang sudah dijalankan. Program ini meliputi pembangunan JJLS, pembuatan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman. Selain itu, di 2019 juga sudah siapkan program lanjutan pembangunan infrastruktur hingga pengembangan sektor kepariwisataan.

Menurut dia, untuk program infrastruktur meliputi lanjutan pembangunan JJLS. Selain itu ada juga lanjutan jalan Kepek-Ngobaran hingga konektivitas jalur alternatif Sleman-Gunungkidul, tepatnya antara Gedangsari dengan Patuk. “Pada saat jadi bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi. Salah satu contoh bisa dilihat di Jetis, Kecamatan Saptosari, di sepanjang JJLS sudah mulai ramai dengan kegiatan ekonomi yang menggeliat dengan ditandai adanya toko berjejaring, rumah makan dan toko lainnya,” katanya.

Untuk pemerataan pembangunan, pemkab tidak hanya mengadalkan program yang dimiliki daerah. Namun demikian, juga memanfaatkan program nasional, salah satunya program dana desa. “Untuk tahun depan, alokasi meningkat dari Rp117 miliar menjadi Rp136 miliar. diharapkan dengan adanya dana desa ini bisa desa dapat berdaya dan mandiri sehingga tujuan pemerataan pembangunan bisa diwujudkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement