Advertisement

Pegal-Pegal? Pakai Saja Rompi Pijat Karya Mahasiswa UGM

Mediani Dyah Natalia
Sabtu, 08 Juni 2013 - 11:34 WIB
Maya Herawati
Pegal-Pegal? Pakai Saja Rompi Pijat Karya Mahasiswa UGM

Advertisement

[caption id="attachment_413717" align="alignleft" width="314"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/08/pegal-pegal-pakai-saja-rompi-pijat-karya-mahasiswa-ugm-413716/8_rompi" rel="attachment wp-att-413717">http://images.harianjogja.com/2013/06/8_rompi.jpg" alt="" width="314" height="235" /> Foto Mahasiswa UGM kembali berinovasi dengan meluncurkan rompi pijat praktis dan otomatis bernama Premiere Vest, Jumat (7/6).
JIBI/Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia[/caption]

Mahasiswa UGM kembali berinovasi. Kali ini kreativitas yang dihasilkan merupakan padu padan antara teknologi inframerah dan getaran mekanik pada sebuah rompi pijat praktis dan otomatis.

Advertisement

Persaingan pekerjaan yang semakin ketat dan menimbulkan stres, gaya hidup tak sehat maupun aktivitas yang berat dapat mengakibatkan tubuh cepat lelah. Umumnya keluhan kelelahan ini dirasakan di sekitar bahu dan punggung.

Melihat realitas ini, Aris Prayitno dari Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Budiman dari D3 Teknik Elektro Sekolah Vokasi UGM, Syifa Salma dan Hilma Tsurayya dari Fakultas Kedokteran (FK) UGM tertarik untuk mengembangkan alat pijat otomatis yang praktis. Dari sekian opsi, keempatnya sepakat memilih rompi sebagai media pengantar.

“Kami memilih rompi karena pusat kelelahan ada di bagian bahu dan punggung. Sabuk terbatas di daerah tertentu, kursi tidak dapat dibawa-bawa, alat penggosok butuh tenaga dari pengguna karena harus menggosok alat ke bagian yang lelah,” jelas Aris ketika ditemui di FK UGM, Jumat (7/6/2013).

Atas alasan-alasan tersebut, keempatnya sepakat memilih rompi agar target meredakan lelah di area bahu dan punggung dapat teratasi. Sekitar 5 bulan yang lalu, tim memulai penelitian dengan memadukan teknologi inframerah dan getaran mekanis pada tiap unit pijat yang ditempatkan di trigger point (titik-titik pada otot punggung yang sering mengalami kelelahan).

Menurut Syifa inframerah bermanfaat dalam melancarkan aliran darah, mengurangi kekakuan sendi, mengurangi peradangan, mengurangi sensasi nyeri dan relaksasi otot.

Getaran mekanis pada trigger point membantu menghilangkan spasme dan nyeri otot serta menurunkan stres psikologis. Sebab getaran yang ditimbulkan menstimulus produksi endorphin, hormon pereda stres.

“Dalam rompi ini, kami memasang 8 unit pijat yang mengarah pada 6 trigger point. Di bagian atas, sengaja kami pasang horisontal untuk meredakan nyeri di bahu, sedang yang bawah secara vertikal untuk meredakan keluhan di punggung,” imbuh Hilma.

Ia memaparkan, mekanisme alat bekerja dimulai saat pengguna mengaktifkan kontrol pengendali rompi. Pengguna dapat memilih kecepatan dan durasi pemakaian. Selanjutnya, getaran mekanik mulai bekerja sedang teknologi inframerah menghasilkan rasa hangat.

Getaran yang ada membantu melenturkan jaringan kolagen untuk mengurangi kekakuan pada sendi, sedangkan rasa hangat yang dihasilkan akan mengakibatkan pembuluh darah melebar sehingga sirkulasi darah menjadi lancar dan ketegangan otot berkurang.

Rompi seberat 1 kg ini, mendapat dukungan tenaga dari baterai arus DC 9,7 volt. Adapun biaya yang dihabiskan dalam penelitian yang mengalami bongkar pasang berkali-kali ini mencapai Rp2 juta.

“Karena sudah dapat hasil yang tetap, ke depan kami bisa memproduksi rompi dengan nama Premiere Vest ini dengan harga Rp800.000,” kata Aris.

Dari uji coba yang dilakukan di Sunday Morning (Sunmor) UGM, tim mendapatkan masukan dari warga sekitar untuk memperbaiki penataan unit pijat. Sebab bagi beberapa orang, unit pijat prototip ini dirasa kurang pas karena ukuran tiap orang berbeda-beda. Atas masukan ini, keempatnya berencana merancang rompi pijat dengan ukuran small (S), medium (M) dan large (L).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi

News
| Kamis, 25 April 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement