Advertisement
MUDIK LEBARAN 2013 : Sopir Bus di Giwangan Jalani Tes Urine
Advertisement
[caption id="attachment_434542" align="alignleft" width="450"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/08/03/mudik-lebaran-2013-sopir-bus-di-giwangan-jalani-tes-urine-434529/tes-urin-sopir-bus-2" rel="attachment wp-att-434542">http://images.harianjogja.com/2013/08/tes-urin-sopir-bus-1.jpg" alt="" width="450" height="281" /> Petugas dari BNNP dan salahsatu sopir bus di Terminal Giwangan, Jogja melihat alat rapid test yang digunakan untuk menguji urine, Sabtu (3/8/2013). Tes urine dilakukan BNNP & Polda DIY untuk memastikan para sopir tidak menggunakan bahan berbahaya saat menjalankan kendaraannya pada arus mudik Lebaran kali ini.
JIBI/Harian Jogja/Jumali[/caption]
Harianjogja.com, JOGJA-Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DIY bersama dengan kepolisian daerah (Polda) setempat menggelar tes urine bagi sopir angkutan Lebaran 2013, Sabtu (3/8/2013).
Advertisement
Tes yang dilakukan di Terminal Giwangan, dan Jombor itu dilakukan untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba dan zat berbahaya.
Diharapkan dengan telah diujinya para sopir tersebut, angka kecelakaan di jalan raya saat Lebaran kali ini akan menurun.
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DIY, Sumardiyono mengatakan tes urine ini merupakan program untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas narkoba bagi pengemudi angkutan lebaran.
"Ini juga dalam rangka mendukung Polda DIY dalam meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalulitas," katanya.
Menurutnya, peranan pengemudi angkutan lebaran dalam kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran sangat tinggi.
“Mobilitas pengemudi bus ini kan tinggi pada saat ini. Karena itu para pengemudi harus mampu menyiapkan diri sedini mungkin dan membebaskan dari narkoba,” imbuhnya.
Dia menambahkan, apabila pengemudi angkutan lebaran ada yang menggunakan zat terlarang, akan mengancam kenyamanan dan keselamatan di perjalanan.
Untuk itu, para sopir bus diimbau untuk tidak mengonsumsi narkoba atau obat-obatan terlarang yang dapat mengganggu kinerjanya pada saat mengemudikan kendaraan.
“Kami imbau agar tidak menggunakan narkoba," harapnya. Pada tes di Terminal Giwangan, tidak semua sopir diuji. Sumardiyono mengungkapkan hanya sopir yang dinilai lelah yang wajib mengikuti tes.
"Makanya kami cek dulu dari matanya. Kalau kelihatan, baru kami wajibkan mengikuti tes. Hasilnya sendiri langsung bisa dilihat," jelasnya.
Pada tes kali ini, masih kata dia, 30 petugas BNN dan Polda DIY menggunakan lima parameter pengecekan. Selain tes vitamin, ada tes ekstasi, metafetamin, THC, Kokain dan Benzoil.
"Jadi tidak akan ada yang lolos nantinya. Jika positif kami lakukan penggeledahan terhadap badan dan tempat mangkalnya. Dan yang bersangkutan kami bawa ke BNN untuk tindak lanjut," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Presiden Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor
- Waspada! Gunung Slamet Potensi Lontarkan Lava Pijar, Jalur Pendakian Ditutup
- Sudaryono Blusukan ke Pasar Jungke Jateng, Kenalkan Diri sebagai Cagub Jateng
- Polisi Bongkar Pabrik Narkoba di Tangsel, 24 Kg Tembakau Sintetis Disita
Berita Pilihan
Advertisement
Sesuai Penugasan Pemerintah, Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- BPBD DIY Petakan Potensi Bencana di Kawasan Sumbu Filosofi
- Indonesian Heritage Agency Transformasikan Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya
- Gandeng Peradi, Pemkot Jogja Beri Bantuan Hukum Gratis
- Tak Ada Pendaftar Pilkada Independen, Ini Kata KPU Kota Jogja
- Penghilangan Separator di Jalan Ringroad Batal, Diganti Jadi Penghilangan U Turn
Advertisement
Advertisement