Advertisement

Konsumsi Ikan di Sleman Terus Meningkat

Rima Sekarani
Kamis, 27 Februari 2014 - 11:10 WIB
Nina Atmasari
Konsumsi Ikan di Sleman Terus Meningkat Espos/Hanifah KusumastutiBERI MAKAN--Seorang petani ikan, Sapardi tengah memberi makan ikan lele yang berumur sekitar tiga pekan di kolam ikan miliknya, di Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali, Rabu (18/8 - 2010).

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu, menginginkan kaum muda menggeluti bidang pertanian dan perikanan.

“Peluangnya sangat menjanjikan dalam meningkatkan kesejahteraan,” katanya pada pembukaan workshop minapolitan di Kelapa Gading Resto, Rabu (26/2/2014).

Advertisement

Penetapan Kecamatan Berbah dan Ngemplak sebagai kawasan minapolitan diharapkan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil perikanan serta memudahkan para petani ikan memasarkan hasil budidayanya.

“Juga meningkatkan pendapatan petani ikan dan pengolah hasil-hasil perikanan,” lanjut Yuni Satia Rahayu.

Dipaparkan Yuni, produksi perikanan DIY masih defisit akibat kebutuhan yang tinggi. Kebutuhan ikan di DIY setiap tahun rata-rata mencapai 90.000 ton, sementara produksinya hanya 70.000 ton. Lebih dari 30% konsumsi ikan harus didatangkan dari luar daerah.

Melihat hal tersebut, Yuni Satia Rahayu berharap budidaya perikanan dapat menjadi sektor usaha unggulan di Sleman. Menurutnya, usaha perikanan masih sangat potensial untuk dikembangkan.

Rata-rata tingkat konsumsi ikan di Sleman lebih tinggi dibandingkan DIY. Pada 2011 lalu, konsumsi ikan DIY yaitu sebesar 20 kg/kapita/tahun, sementara di Sleman mencapai 27,78 kg/kapita/tahun.

Pada 2012, konsumsi ikan di Sleman bahkan meningkat menjadi 28,65 kg/kapita/tahun. Produksi perikanan Sleman pada 2012 pun mengalami peningkatan, yaitu mencapai lebih dari 21.000 ton dan meningkat 19% dibanding tahun sebelumnya. Itulah yang menjadi dasar minapolitan di wilayah Sleman harus lebih dikembangkan.

“Saya harap minapolitan harus mampu memfasilitasi sebuah usaha perikanan dari hulu hingga hilir. Jangan hanya terfokus pada aspek budidaya saja, tetapi juga pengolahan pasca panennya,” ucap Yuni Satia Rahayu.

Dia menambahkan masyarakat Sleman juga memiliki daya inovasi yang baik untuk pengembangan produk pangan olahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement