Advertisement

SEJARAH MATARAM JAWA : Inilah Isi Paugeran Jawa dalam Perjanjen Merapi (Bagian pertama)

Senin, 25 Mei 2015 - 11:40 WIB
Mediani Dyah Natalia
SEJARAH MATARAM JAWA : Inilah Isi Paugeran Jawa dalam Perjanjen Merapi (Bagian pertama) JIBI/Desi SuryantoSejumlah pekerja mengecat bagian depan dan atap Pagelaran Keraton Ngayogyakarta, Sabtu (14/12 - 2013). Sejumlah perawatan bangunan keraton menggunakan Dana Keistimewaan mulai dianggarkan. Di penghujung tahun 2013 pengecatan pada Pagelaran Keraton Kasultanan Yogyakarta yang merupakan wajah depan Keraton Ngayogyakarta mulai dilaksanakan.

Advertisement

Sejarah Mataram Jawa tak lepas dari paugeran Jawa.

Harianjogja.com, JOGJA-Sejarah panjang kerajaan Mataram tak bisa lepas dari berbagai sejarah sejumlah kerajaan lain yang pernah berdiri dan berkembang di Tanah Jawa. Minimnya catatan membuat banyak sejarah hilang tanpa banyak yang mengetahuinya. Padahal, sejarah yang hilang itu terkadang menyimpan kebenaran. Harianjogja.com mencoba mengumpulkan dan memaparkan beberapa catatan dan referensi sejarah yang selama ini tak pernah muncul dan belum diketahui oleh masyarakat.

Advertisement

Membicarakan sejarah Mataram tak bisa lepas dari berbagai paugeran Jawa. Pranatan atau paugeran yang sampai saat ini masih ada dinamakan Perjanjen Merapi atau Tri Prasetya, yang berisi tentang tiga petuah bijak bagi umat manusia. Paugeran Tri Prasetya itu membeberkan konsep sangkan paraning dumadi, manunggaling kawula gusti dan memayu hayuning bawana, yang kedua tentang kaca purbo sejati sedulur papat kalima pancer, serta kakang kawah adi ari-ari babahan hawa sanga.

Dalam beberapa catatan sejarah, Prabu Brawijaya V yang bertakhta di Majapahit pernah memberi perintah atau paring dhawuh kepada putra sekaligus mahapatihnya yakni Prabu Hanyakrakusuma yang meminta agar dia selalu mengamalkan dan tidak meninggalkan ajaran Tri Prasetya yakni, ora nglalekake sangkan paraning dumadi, ora nglalekake memayu hayuning bawana alit lan ageng, lan manunggaling kawula lan gusti. Prabu Prawijaya juga meminta agar Tri Prasetya itu harus dipegang teguh, atau kudu diugemi lan dadi uger-ugering urip.

Konsep Tri Prasetya juga mencakup konsep bapa angkasa atau jagad gedhe dan jagad cilik atau jagad alit, sedangkan konsep ibu pertiwi uger-uger panca purba sejati berisi tentang jati diri kang sejati yaitu bertemunya manusia Jawa dengan suksma sejatine sing kasonggo kalawan patang rasa yaiku sedulur papat kalima pancere kakang kawah ketemu adhi ari-arine sing ngobahke raga, jiwa, pikir, suksma lan rasane, ketemu marang babahan hawa sangane ketemu marang otot bebayu lan kulup kulite ketemu kalawan bala sewune. Ajaran Tri Prasetya dan purba sejati tidak boleh ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu dalam ajaran Tri Prasetya juga dijabarkan, dene 500 tahun kalah ing perjanjen ananging kudu nglakoni, bandha daya lan nyawa iku mung nyewa sakjeroning kamulyan, karaharjan kawibawan kekuasaan uga nyewa, bates mangsane 500 tahun kudu dibalekake banda, daya, nyawa, sing nyewa kui ora oleh dimelik karo sapa wae, ora nduwe hak apa-apa, yen ora dibalekake bakal kadudut peksa ing mangsa tinagihan janji.

Panca purba juga melambangkan atau pralambang Ibu Pertiwi, Ibu Nawang Wulan, Tribuwana Sejati, Kanjeng Ibu Candya Sari, Kanjeng Ibu Tunjung Biru. Dene Tribuwana kang ora sejati ya Endang Dyah Palupi, Gandari lan Siti Wandari lan asma sepirang-pirang iku mung nyewa, lan ora nduweni ing mangsa 500 taun kudu dibalekake.

Dalam kehidupan sehari-hari, konsep Tri Prasetya dan panca purba sejati bisa ditemukan dalam konsep bangunan kraton yang menggambarkan atau melambangkan konsep lingga yoni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement