Advertisement
PENDAFTARAN SISWA BARU : Wali Murid Harus Lunasi Rp3,8 Juta dalam Tiga Hari

Advertisement
Pendaftaran siswa baru di SMK Negeri 1 Sewon Bantul, wali murid harus melunasi uang pendaftaran Rp3,8 juta dalam waktu tiga hari
Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah wali murid baru SMK Negeri 1 Sewon, Bantul mengeluhkan pembayaran uang sekolah yang dianggap tidak manusiawi. Wali murid harus melunasi biaya masuk sekolah senilai hampir Rp4 juta dalam tempo tiga hari.
Advertisement
Salah seorang wali murid yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keamanan anaknya mengungkapkan, pada Sabtu (4/7/2015) lalu, seluruh wali murid siswa baru diundang rapat oleh sekolah dan dewan sekolah.
Rapat itu menginformasikan besaran biaya pendidikan yang harus dibayar wali murid. Antara lain jurusan tata busana sebesar Rp4.870.000. Sebanyak Rp3.800.000 diantaranya harus dilunasi paling lambat, Selasa (7/6/2015) ini. Sedangkan sisanya sebanyak Rp1 juta lebih boleh dicicil hingga Desember mendatang.
Sontak keputusan itu menuai keluhan wali murid. "Kalau seperti ini caranya, merugikan dan memberatkan orang tua dari kalangan menengah ke bawah," kata perempuan paruh baya itu ditemui, Senin (6/7/2015) di SMK Negeri 1 Sewon.
Keputusan besarnya uang sekolah dan waktu pembayaran yang singkat tersebut menurutnya belum sempat diprotes oleh orang tua saat pertemuan, lantaran rapat terlanjur berakhir.
Ia mengklaim, keputusan itu tanpa melalui musyawarah dan mendengarkan pendapat orang tua. Bahkan pihak sekolah menurutnya tidak menyampaikan rincian, penggunaan uang tersebut selain untuk membiayai pengadaan seragam sekolah. "Itu rapatnya langsung ditutup karena keburu buka puasa, sebenarnya belum disetujui orang tua, tapi mau bagaimana lagi sudah terlanjur diputuskan," kata dia tampak kesal.
Wali murid lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengeluhkan pembayaran uang masuk sekolah anaknya jurusan tata boga senilai hampir Rp5 juta dan sebagian besar harus lunas dalam waktu singkat. "Di rapat itu orang tua juga dikasi tahu jangan bilang siapa-siapa soal uang sekolah itu," tutur sumber tersebut.
Wakil Kepala SMK Negeri 1 Sewon Bidang Sarana Prasarana, Mujari mengakui rapat Sabtu lalu menyepakati besaran biaya pendidikan dan waktu pembayaran. Lembaganya kata dia sengaja menenggat pembayaran dalam waktu tiga hari, karena sekolah butuh biaya operasional. "Selama ini banyak uang sekolah menunggak hingga anak lulus sekolah belum dibayar," kata Mujari.
Namun menurutnya, sekolah tetap mentolerir bila ada orang tua yang keberatan membayar biaya hampir Rp4 juta dalam waktu tiga hari, asal dikomunikasikan ke sekolah. Ia juga memastikan tidak akan menjatuhkan sanksi pada orang tua yang meminta keringanan pembayaran.
"Sengaja enggak kami kasih tahu [bisa minta keringanan], nanti kalau semuanya minta penundaan pembayaran bagaimana," papar dia.
Dia mengklaim SMK membutuhkan biaya lebih besar ketimbang SMA karena butuh banyak sarana prasarana praktek pembelajaran. Ditambah lagi ada kota 56 siswa miskin yang harus ditanggung pembiayaannya oleh sekolah. Anggaran untuk siswa miskin itu diambil dari sumbangan siswa reguler alias subsidi silang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Vladimir Putin Kembali Maju dalam Pemilu Presiden Rusia Maret 2024
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement