Advertisement

LALU LINTAS SLEMAN : Mungkinkah Flyover Dibangun di Kawasan Prambanan?

Bernadheta Dian Saraswati
Senin, 20 Juli 2015 - 07:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
LALU LINTAS SLEMAN : Mungkinkah Flyover Dibangun di Kawasan Prambanan? Suasana arus mudik di Prambanan, Kamis (16/7/2015). (JIBI/Harian Jogja - Bernadheta Dian Saraswati)

Advertisement

Lalu lintas Sleman diusulkan memiliki jembatan layang baru.

Harianjogja.com, SLEMAN-Kemacetan menahun di depan Candi Prambanan yang terletak di kawasan DIY-Jawa Tengah memunculkan usulan pembuatan flyover atau jembatan latang di daerah tersebut.

Advertisement

Penjaga di Pos Pelayanan (Posyan) Prambanan, Ipda Sukimin menyampaikan kemacetan terjadi karena kendaraan dari arah timur (Solo) yang berada di pertigaan pintu masuk Candi Prambanan, antre untuk memasuki pintu gerbang candi.

"Antreannya sampai menghalangi kendaraan dari arah barat yang akan menuju ke Solo. Akibatnya macet sampai sekarang," kata Ipda Sukimin, Minggu (19/7/2015) siang.

Karena sumber kemacetan berada di wilayah Jawa Tengah, pihaknya bersama personil dari Sleman lainnya tak mampu berkutik. Ia hanya mampu membantu mengatur laju kendaraan di pertigaan Prambanan, baik dari arah barat maupun selatan.

Menurutnya, kemacetan di Prambanan seperti itu selalu menjadi pemandangan setiap tahun. Mengingat Candi Prambanan berada di kawasan perbatasan Jogja dan Jawa Tengah, ia berkeinginan agar pemerintah pusat membuatkan flyover atau jalan layang di kawasan depan Candi Prambanan.

"Flyovernya untuk kendaraan dari arah Jogja ke Solo saja. Sementara dari arah Solo yang mau belok kanan masuk ke candi bisa tetap lewat bawah," kata Ipda Sukimin yang menjabat sebagai Kanit Binmas Polsek Prambanan itu.

Kemacetan hanya terjadi di jalur Prambanan-Klaten. Sedangkan jalur sebaliknya lancar. Sampai saat ini untuk jalur ini, pihak kepolisian belum melakukan rekayasa lalu lintas. Pengalihan arus menuju ke jalan Prambanan-Piyungan belum dilakukan. Rekayasa ini rencananya hanya dilakukan jika arus kendaraan dari arah Solo masuk ke Jogja terjadi peningkatan volume yang mengakibatkan kemacetan.

"Sampai sekarang rekayasa belum kami lakukan karena masih lancar," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement