Advertisement
PASAR TRADISIONAL JOGJA : Revitalisasi Bukan Dari Sisi Fisik, Tetapi Juga ...

Advertisement
Pasar tradisional Jogja terus berbenah.
Harianjogja.com, JOGJA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mengarahkan revitalisasi pasar tradisional pada sektor nonfisik seperti promosi dan peningkatan kemampuan pedagang setelah selalu fokus pada perbaikan fisik.
Advertisement
"Pada tahun depan, pemerintah tidak lagi menganggarkan dana untuk revitalisasi bangunan pasar namun lebih pada penataan pedagang termasuk promosi pasar tradisional," kata Walikota Jogja Haryadi Suyuti di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara Rabu (9/12/2015).
Meskipun tidak menganggarkan dana untuk revitalisasi fisik pasar tradisional, namun Haryadi tetap memastikan bahwa perhatian terhadap kondisi bangunan pasar tradisional tetap diperhatikan.
"Anggaran untuk pemeliharaan rutin tetap ada. Jika ada kerusakan-kerusakan kecil, maka akan tetap diperbaiki. Hanya saja, tidak ada anggaran khusus untuk revitalisasi bangunan pasar dalam skala besar," katanya.
Pada tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta menganggarkan dana lebih dari Rp5 miliar untuk revitalisasi dua pasar tradisional yaitu Pasar Karangwaru dan revitalisasi tahap akhir Pasar Kranggan.
Haryadi mengatakan, pembenahan pasar tradisional tidak hanya dilakukan pada aspek fisik namun juga perlu didukung pembenahan pada pedagang dan peningkatan dukungan dari pemerintah.
"Pedagang perlu memiliki kemampuan manajerial yang baik, misalnya mengelola modal. Sedangkan dari pemerintah akan membantu untuk mempromosikan pasar tradisional yaitu mengajak masyarakat untuk datang dan berbelanja di pasar tradisional," katanya.
Slogan yang selama ini melekat di pasar tradisional Kota Yogyakarta yaitu "pasare resik, atine becik, rejekine apik, sing tuku ora kecelik" (pasarnya bersih, hatinya baik, rejekinya bagus, pembeli tidak kecewa) harus tetap dipertahankan.
Persaingan antara toko modern dan pasar tradisional, lanjut Haryadi, tidak perlu dibenturkan karena segmen konsumennya berbeda. "Jika ada toko modern yang melanggar aturan tentu akan ditertibkan sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan, keberadaan pasar tradisional akan semakin kuat jika didukung oleh sikap pedagang itu sendiri.
"Misalnya saja pedagang mengatur barang dagangannya agar terlihat menarik," katanya.
Ia tidak menampik jika belum semua pasar tradisional memiliki penataan yang baik. Salah satu pasar yang akan dijadikan percontohan adalah Pasar Kranggan, yaitu mengatur zona pedagang.
"Akan ada pengaturan zona, yaitu mengelompokkan pedagang sesuai barang dagangannya sehingag pembeli lebih mudah mencari barang yang akan dibeli," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sidang Kasus Perundungan Dokter Aulia Risma, Dekan FK Undip Tak Ada Iuran di PPDS
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
Advertisement
Advertisement