Advertisement
TIPS KESEHATAN : Nyeri Punggung? Terapi Sembarangan Akibatkan Kelumpuhan

Advertisement
Tips kesehatan berikut untuk menangani nyeri punggung.
Harianjogja.com, SLEMAN-Pengobatan dengan metode chiropractic tengah ramai diperbincangkan. Kasus meninggalnya Allya Siska Nadya, 33, usai menjalani terapi tersebut menjadi penyebab. Allya menjalani terapi untuk menghilangkan rasa nyeri di punggung bagian kiri.
Advertisement
Dokter bedah ortopedi dan tulang belakang Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Tedjo Rukmoyo, menuturkan penanganan gangguan tulang belakang tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Sebelum melakukan penanganan pada tulang belakang, pasien sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang memiliki kompetensi yaitu dokter bedah ortopedi serta melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti rontgen, MRI, CTScan, dan laboratorium.
“Setelah diperoleh diagnosis terkait hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Apakah butuh fisioterapi atau penanganan lainnya seperti chiropractic,” terang Tedjo Selasa (12/1/2016) seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com, terima.
Tedjo mengatakan terapi chiroparctic ini tidak termasuk dalam ilmu kedokteran, melainkan pengobatan tradisional. Chiropractic merupakan metode terapi untuk mengkoreksi gangguan pada tulang belakang. Terapi ini ditujukan untuk merelaksasi otot, menghilangkan kaku dan nyeri pada tulang belakang.
Keahlian chiropractic bisa diperoleh melalui kursus-kursus atau sekolah chiropractic. Di Amerika Serikat pengobatan jenis ini banyak dilakukan. Namun demikian, pelaksanaannya telah diatur oleh pemerintah. Selain itu dilakukan di bawah naungan bagian orthopedi rumah sakit.
“Di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur praktik ini. Sementara banyak tumbuh menjamur klinik-klinik yang menjalankan chiropractic memberikan terapi keluhan tulang belakang,” katanya.
Adapun kesalahan penanganan keluhan pada pasien dapat mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian, seperti kasus Allya.
“Yang terjadi mungkin terapis tidak mengetahui riwayat penyakit pasien dan terapi yang dilakukan tidak tepat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kejagung Perlu Periksa 13 Perusahaan yang Diuntungkan Riza Chalid
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Jogja Parangtritis dan Pantai Baron
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 12 Oktober 2025
- Jadwal Bus DAMRI Semarang Jogja dan Jogja Semarang, 12 Oktober 2025
- Jadwal dan Rute Bus Sinar Jaya dari Jogja ke Candi Borobudur
- Puluhan Guguran Lava Terjadi di Gunung Merapi dalam Sepekan
Advertisement
Advertisement