Advertisement

TIPS KESEHATAN : Nyeri Punggung? Terapi Sembarangan Akibatkan Kelumpuhan

Mediani Dyah Natalia
Selasa, 12 Januari 2016 - 21:55 WIB
Mediani Dyah Natalia
TIPS KESEHATAN : Nyeri Punggung? Terapi Sembarangan Akibatkan Kelumpuhan

Advertisement

Tips kesehatan berikut untuk menangani nyeri punggung.

Harianjogja.com, SLEMAN-Pengobatan dengan metode chiropractic tengah ramai diperbincangkan. Kasus meninggalnya Allya Siska Nadya, 33, usai menjalani terapi tersebut menjadi penyebab.  Allya menjalani terapi untuk menghilangkan rasa nyeri di punggung bagian kiri.

Advertisement

Dokter bedah ortopedi dan tulang belakang Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Tedjo Rukmoyo, menuturkan penanganan gangguan tulang belakang tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Sebelum melakukan penanganan pada tulang belakang, pasien sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang memiliki kompetensi yaitu dokter bedah ortopedi serta melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti rontgen, MRI, CTScan, dan laboratorium.

“Setelah diperoleh diagnosis terkait hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Apakah butuh fisioterapi atau penanganan lainnya seperti chiropractic,” terang Tedjo Selasa (12/1/2016) seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com, terima.

Tedjo mengatakan terapi chiroparctic ini tidak termasuk dalam ilmu kedokteran, melainkan pengobatan tradisional. Chiropractic merupakan metode terapi untuk mengkoreksi gangguan pada tulang belakang. Terapi ini ditujukan untuk merelaksasi otot, menghilangkan kaku dan nyeri pada tulang belakang.

Keahlian chiropractic bisa diperoleh melalui kursus-kursus atau sekolah chiropractic. Di Amerika Serikat pengobatan jenis ini banyak dilakukan. Namun demikian, pelaksanaannya telah diatur oleh pemerintah. Selain itu dilakukan di bawah naungan bagian orthopedi rumah sakit.

“Di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur praktik ini. Sementara banyak tumbuh menjamur klinik-klinik yang menjalankan chiropractic memberikan terapi keluhan tulang belakang,” katanya.

Adapun kesalahan penanganan keluhan pada pasien dapat mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian, seperti kasus Allya.

“Yang terjadi mungkin terapis tidak mengetahui riwayat penyakit pasien dan terapi yang dilakukan tidak tepat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kejagung Perlu Periksa 13 Perusahaan yang Diuntungkan Riza Chalid

Kejagung Perlu Periksa 13 Perusahaan yang Diuntungkan Riza Chalid

News
| Senin, 13 Oktober 2025, 01:57 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement