Advertisement
4 PMI Sleman Dipulangkan Sejak 2024, Ilegal dan Kematian Jadi Penyebab

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Yogyakarta menyampaikan ada empat Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sleman yang dipulangkan dari negara penempatan kerja sejak awal 2024 hingga Oktober 2025. Keberangkatan secara ilegal/nonprosedural hingga kasus kematian menjadi penyebab utama pemulangan ini.
Kepala BP3MI Sleman, Tonny Chriswanto, mengatakan BP3MI mendapat segala informasi terkait PMI dari berbagai pihak, seperti kedutaan besar di negara penempatan hingga dinas tenaga kerja.
Advertisement
Sebagai contoh, ada seorang PMI, 45 tahun, asal Padukuhan Tangisan, Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Sleman yang mengalami pendarahan pada otak dan sempat menyebabkan stroke belum lama ini.
Menderita pendarahan intracerebral, PMI yang bekerja sebagai caregiver lansia tersebut dirawat lebih dari sebulan di Taiwan sebelum dipulangkan. Dia juga sempat menjalani operasi di Taiwan dengan pembiayaan dilakukan oleh perusahaan.
“PMI Asal Sleman di Taiwan ini ternyata tidak memperpanjang BPJS Ketenagakerjaan. Dia hanya memperpanjang kontrak secara langsung dengan bosnya di sana, tidak lewat prosedur sebagaimana mestinya. Biaya operasi akhirnya ditanggung perusahaan,” kata Tonny ditemui di kantornya, Jumat (10/10/2025).
Pada 2025, ada juga PMI, 48 tahun, yang berdomisili di Kalurahan Condongcatur, Depok yang juga dipulangkan oleh BP3MI Yogyakarta bekerja sama dengan BP3MI Banten. PMI yang bekerja di Congo Afrika tersebut tidak mendapat gaji atau haknya sebagai pekerja oleh perusahaan.
Kasus lain terjadi pada September 2024, ada seorang Calon PMI, 41 tahun, asal Kalurahan Condongcatur, Depok yang dipulangkan lantaran keberangkatannya nonprosedural/ ilegal.
Masih di tahun yang sama, seorang PMI, 52 tahun, asal Kalurahan Tlogoadi, Mlati meninggal di Kuala Lumpur Malaysia setelah mengalami syok septik secondary.
“BP3MI itu pada dasarnya memberi fasilitas setelah ada surat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia dan ada permintaan dari keluarga,” katanya.
Khusus pemulangan PMI asal Kalurahan Banyurejo, Tempel, Ketua Tim Pemulangan BP3MI Yogyakarta, Desy Laita, mengatakan informasi awal berasal dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan yang menyampaikan kepada Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).
“Terus tindak lanjutnya ke dinas tenaga kerja. Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang awalnya memberangkatkan. BP3MI Yogyakarta hanya membantu ketika PMI tiba di Bandara YIA. Biaya pesawat dan ambulans sudah ditanggung semua oleh agency di Taiwan,” kata Desy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement