Advertisement

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : TNI Dampingi Petani Tingkatkan Hasil Produksi Untuk Capai Swasembada Pangan

Minggu, 06 Maret 2016 - 02:20 WIB
Nina Atmasari
PERTANIAN GUNUNGKIDUL : TNI Dampingi Petani Tingkatkan Hasil Produksi Untuk Capai Swasembada Pangan Kementrian Pertanian mencatat 392.000 hektare sawah di Pulau Jawa telah dipanen pada bulan September 2015 lalu. Panen para pertani Jawa itu mampu menghasilkan 1,12 juta ton beras. Selanjutya, para petani itu pada umumnya tak lagi mampu menanami lahan pertanian mereka karena kekeringan akibat kemarau 2015 yang berkepanjangan. Tetapi di Ngawi, Jawa Timur, Senin (19/10/2015), sejumlah buruh tani memanen padi di sawah setempat. (JIBI/Solopos/Antara - Ari Bowo Sucipto)

Advertisement

Pertanian Gunungkidul mendapatkan pendampingan dari TNI

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-- Korem 072/Pamungkas memberikan pendampingan khusus kepada para petani di Kecamatan Patuk terhadap peningkatan produksi tanaman pangan seperti padi, Jagung, dan Kedelai.

Advertisement

Hal tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional demi mencapai program pemerintah yakni swasembada pangan pada akhir tahun 2016 nanti.

Komandan Korem 072 Pamungkas, Brigjen TNI Stevanus Tri Mulyono, mengungkapkan upaya meningkatkan produksi tanaman pangan dilakukan karena Kecamatan Patuk masih sulit untuk memperluas lahan tanam.

Lahan yang terbatas tak memungkinkan bagi para petani untuk membuka lahan baru. Maka dengan memaksimalkan hasil panen akan menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan karena keterbatasan tersebut.

"Meningkatkan produksi akan menjadi prioritas yang harus dilaksanakan, mengingat lahan yang semakin sempit dan kebutuhan pangan akan semakin besar. Ini adalah salah satu upaya yang bisa kita lakukan sekarang," ujarnya, saat ditemui pada panen raya, Jumat (4/3/2016).

Tri pun menghimbau kepada pemerintah daerah untuk membatasi izin alih fungsi lahan untuk menjaga ketahanan pangan yang ada di Indonesia. Alih fungsi lahan selama ini masih sangat mudah dilakukan, sehingga lahan yang produktif sudah semakin menyempit.

"Untuk menghentikan alih fungsi lahan memang dirasakan sangat sulit, namun setidaknya dapat diperlambat dengan pembatasan izin pemda," kata dia.

Dengan pendampingan yang dilakukan oleh Personil Babinsa yang tersebar di setiap desa akan membantu para petani memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk tanaman pangan. Dengan pendampingan yang tepat diharapkan masyarakat petani dapat mengikuti arahan-arahan dari penyuluh yang ada di lapangan.

Cara bertanam dengan sistem yang efektif dan efisien yang diajarkan oleh para penyuluh selama ini terbukti menghasilkan hasil panen yang jauh lebih baik dibandingkan hasil sebelumnya. Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan kehadiran Babinsa dan penyuluh lapangan sebaik mungkin, karena hasil produksi yang meningkat akan dinikmati oleh petani itu sendiri.

"Tanpa mengikuti arahan dari para penyuluh, kemungkinan para petani tetap bertani dengan cara yang tradisional," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ngudi Mulyo, Pairan, di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk mengaku telah melihat perubahan yang menggembirakan pada hasil panen kali ini di desanya. Peningkatan hasil produksi terjadi sejak mendapatkan pendampingan khusus oleh Babinsa dan penyuluh lapangan. Selain itu juga dipengaruhi oleh pengaplikasian pupuk organik cair yang dapat meningkatkan produksi tanaman.

"Untuk varietas padi Ciherang, sebelumnya hasil panen hanya 6 ton per hektare, sedangkan saat ini bisa panen 7 hingga 8,4 ton per hektare. Kalau varietas terbaik, yakni Hybrida itu bisa sampai 10 Ton per hektare," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dirut Garuda Larang Karyawan Gunakan Jatah Tiket Gratis saat Libur Nataru

News
| Senin, 04 Desember 2023, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement