Advertisement
PERTANIAN GUNUNGKIDUL : TNI Dampingi Petani Tingkatkan Hasil Produksi Untuk Capai Swasembada Pangan

Advertisement
Pertanian Gunungkidul mendapatkan pendampingan dari TNI
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-- Korem 072/Pamungkas memberikan pendampingan khusus kepada para petani di Kecamatan Patuk terhadap peningkatan produksi tanaman pangan seperti padi, Jagung, dan Kedelai.
Advertisement
Hal tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional demi mencapai program pemerintah yakni swasembada pangan pada akhir tahun 2016 nanti.
Komandan Korem 072 Pamungkas, Brigjen TNI Stevanus Tri Mulyono, mengungkapkan upaya meningkatkan produksi tanaman pangan dilakukan karena Kecamatan Patuk masih sulit untuk memperluas lahan tanam.
Lahan yang terbatas tak memungkinkan bagi para petani untuk membuka lahan baru. Maka dengan memaksimalkan hasil panen akan menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan karena keterbatasan tersebut.
"Meningkatkan produksi akan menjadi prioritas yang harus dilaksanakan, mengingat lahan yang semakin sempit dan kebutuhan pangan akan semakin besar. Ini adalah salah satu upaya yang bisa kita lakukan sekarang," ujarnya, saat ditemui pada panen raya, Jumat (4/3/2016).
Tri pun menghimbau kepada pemerintah daerah untuk membatasi izin alih fungsi lahan untuk menjaga ketahanan pangan yang ada di Indonesia. Alih fungsi lahan selama ini masih sangat mudah dilakukan, sehingga lahan yang produktif sudah semakin menyempit.
"Untuk menghentikan alih fungsi lahan memang dirasakan sangat sulit, namun setidaknya dapat diperlambat dengan pembatasan izin pemda," kata dia.
Dengan pendampingan yang dilakukan oleh Personil Babinsa yang tersebar di setiap desa akan membantu para petani memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk tanaman pangan. Dengan pendampingan yang tepat diharapkan masyarakat petani dapat mengikuti arahan-arahan dari penyuluh yang ada di lapangan.
Cara bertanam dengan sistem yang efektif dan efisien yang diajarkan oleh para penyuluh selama ini terbukti menghasilkan hasil panen yang jauh lebih baik dibandingkan hasil sebelumnya. Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan kehadiran Babinsa dan penyuluh lapangan sebaik mungkin, karena hasil produksi yang meningkat akan dinikmati oleh petani itu sendiri.
"Tanpa mengikuti arahan dari para penyuluh, kemungkinan para petani tetap bertani dengan cara yang tradisional," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ngudi Mulyo, Pairan, di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk mengaku telah melihat perubahan yang menggembirakan pada hasil panen kali ini di desanya. Peningkatan hasil produksi terjadi sejak mendapatkan pendampingan khusus oleh Babinsa dan penyuluh lapangan. Selain itu juga dipengaruhi oleh pengaplikasian pupuk organik cair yang dapat meningkatkan produksi tanaman.
"Untuk varietas padi Ciherang, sebelumnya hasil panen hanya 6 ton per hektare, sedangkan saat ini bisa panen 7 hingga 8,4 ton per hektare. Kalau varietas terbaik, yakni Hybrida itu bisa sampai 10 Ton per hektare," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dirut Garuda Larang Karyawan Gunakan Jatah Tiket Gratis saat Libur Nataru
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Kampanye Bagi-bagi Susu dan Minyak Goreng, Bawaslu Jogja Bilang Begini
- Antisipasi Kemacetan Saat Libur Nataru, Ini yang Dilakukan Pemkot Jogja
- Libur Natal dan Tahun Baru 34 Simpang di Kota Jogja Diatur Otomatis
- Layanan Kedaruratan Jogja PCS 119 Yes Dapat Penghargaan
- Ade Armando Bicara Politik Dinasti, Wakil Ketua DPRD DIY: Memalukan
Advertisement
Advertisement