Advertisement
UJIAN KENAIKAN KELAS : Sejumlah Sekolah di Gunungkidul Kekurangan Soal

Advertisement
Ujian kenaikan kelas di Gunungkidul diwarnai kekurangan soal
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Hari pertama pelaksanaan Ujian Kenaikan Kelas (UKK) tingkat Sekolah Dasar di Gunungkidul diwarnai sejumlah permasalahan. Beberapa sekolah mengaku kekeurangan soal sehingga harus menggandakan terlebih dahulu sebelum dibagikan ke murid.
Advertisement
Selain itu, masalah juga muncul terlihat tata letak naskah ujian yang tidak urut. Akibatnya para guru harus melakukan pengecekan dan mengurutkan naskah soal yang ada.
Pelaksanaan ujian yang agak kacau ini terlihat di SD Wotawati, Kecamatan Girisubo. Menurut Kepala Sekolah SD Wotawati Karman, pihaknya harus melakukan pengecekan terhadap jumlah soal maupun naskah sebelum diberikan ke siswa.
Dari pengecekan itu diketahui bahwa jumlah soalnya ada yang kurang, sedang kondisi soalnya juga belum tertata dengan baik, karena nomor soal masih terpencar-pencar sehingga harus diurutkan terlebih dahulu.
“Kami harus menghitung dan mengecek lagi jumlahnya. Memang sejak diterima, materi soal sudah tersegel dalam amplop, tapi saat dibuka ternyata ada sejumlah masalah,” kata Karman saat dihubungi wartawan, Selasa (7/6/2016).
Dia mengatakan, adanya masalah saat ujian baru terjadi di tahun ini, sedangkan di tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan relatif lancar. Untuk menutupi kekurangan soal, pihaknya pun melakukan pengandaan sendiri sehingga soal untuk ujian bisa mencukupi untuk seluruh soal.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Sekolah SD Wonosari 4 Eko Pramono. Menurut dia, permasalahan ini tidak hanya terjadi di sekolahnya, sebab dari perbincangan grup WhatsApp sejumlah guru di Gunungkidul juga mengutarakan yang sama.
Pokok permasalahan yang dihadapi setiap sekolah hampir sama, yakni berkaitan dengan jumlah soal maupun kondisi nomor soal yang tidak urut. “Kami harus mengecek jumlah naskahnya dan mengurutkan nomornya sebelum dibagikan ke siswa,” kata Eko.
Sementara itu, salah seorang Guru SD Wonosari 4, Bayu Prihartanto mengatakan dalam pengecekan itu terdapat sejumlah kekurangan materi soal. Contohnya mata pelajaran IPS untuk kelas II terdapat kekurangan dua soal, sedangkan di kelas IV juga kekurangan dua soal. “Saya harus menggandakan soal-soal itu supaya murid tetap bisa melaksanakan ujian,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Setujui Revisi RAPBN 2026, Belanja Negara Rp3.842,7 Trilun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement