Advertisement
KESENIAN TRADISIONAL BANTUL : Kampung Dolanan Butuh Sentuhan Pemerintah

Advertisement
Kesenian tradisional Bantul berupa Kampung Dolanan perlu dikembangkan lebih lanjut.
Harianjogja.com, BANTUL -- Kampung Dolanan di Dusun Pandes, Panggungharjo, Sewon, Bantul membutuhkan sentuhan tangan pemerintah. Kampung Dolanan dinilai berpotensi menjadi tujuan wisata di Bantul.
Advertisement
Perlunya dukungan pemerintah terhadap Kampung Dolanan diungkapkan Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul yang membidangi masalah ekonomi dan pembangunan, Setiya. Menurut Setiya, Kampung Dolanan merupakan salah satu bentuk wisata pendidikan. Kampung Dolanan merupakan salah satu wilayah di Bantul yang sampai sekarang getol melestarikan permainan tradisional.
Dukungan pemerintah menurutnya dapat datang dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun Pemerintah Desa. Baik berupa dukungan anggaran maupun pengembangan wisata. "Pemerintah perlu mendukung Kampung Dolanan karena ada potensi wisata di sini," kata Setiya, Jumat (29/7/2016).
Dewan menurutnya dapat mendukung dengan mendorong anggaran pembangunan mengalir ke kampung dolanan. Keberadaan Kampung Dolanan sejalan dengan misi Bantul saat ini yaitu Makaryo Mbangun Desa.
Potensi yang ada di kampung ini dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Panggungharjo. "Pemeliharaan dan pemasarannya penting untuk ditingkatkan," tutur dia. Selain potensial di sisi wisata, Kampung Dolanan juga penting bagi pendidikan anak-anak masa kini di tengah derasnya pengaruh permainan dengan perangkat digital.
Sejatinya kata Setiya, banyak desa-desa di Bantul yang memiliki potensi seperti Kampung Dolanan. Tiap desa memiliki ciri khas tersendiri. Seperti kampung kuliner dan kampung budaya. Desa-desa tersebut juga potensial menjadi objek wisata baru yang akan berdampak pada kemajuan daerah.
Kepala Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan, selama ini Kampung Dolanan lebih banyak digerakkan masyarakat ketimbang sentuhan tangan pemerintah. Saat ini, Kampung Dolanan banyak dikunjungi anak-anak sekolah yang hendak belajar membuat permainan tradisional.
"Perhatian pemerintah masih sangat minim," kata Wahyudi Anggoro Hadi. Saat ini terdapat enam perajin mainan tradisional yang masih bertahan di Dusun Pandes. Mereka memproduksi mainan tradisional seperti kuda kepang, wayang kertas, gamelan dan othok-othok.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo mengakui, pemerintah belum banyak berperan mengangkat Kampung Dolanan. "Karena pemerintah masih memprioritaskan pengembangan wisata yang lain," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Buru Pelaku Penipuan Modus Kripto Platform JYPRX, SYIPC, dan LEEDSX
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Perpanjangan SIM Keliling di Sleman, Jumat 9 Mei 2025
- Truk Bermuatan Batu Alam Kecelakaan Tunggal di Piyungan, Sopir Meninggal di Tempat
- Tim Hukum Pemkab Bantul Dampingi Pengusutan Kasus Tanah Keluarga Bryan
- Donatur Food Bank Lumbung Mataram Jogja Terus Bertambah, Ini Daftarnya
- 1 Orang Tewas dalam Kecelakaan Truk di Jalan Jogja-Wonosari, Berawal dari Mati Mesin Kemudian Didorong hingga Rem Blong
Advertisement