Advertisement

PENATAAN STASIUN TUGU : Pedagang : Tak Mau Tanda Tangan, Warung Ditutup Paksa

Ujang Hasanudin
Selasa, 04 Oktober 2016 - 22:55 WIB
Mediani Dyah Natalia
PENATAAN STASIUN TUGU : Pedagang : Tak Mau Tanda Tangan, Warung Ditutup Paksa JIBI/Desi SuryantoSi Loko, maskot PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menyapa calon penumpang di ruang tunggu Stasiun Tugu, Yogyakarta, Minggu (20/10 - 2013). Pengenalan maskot ini juga dibaerngi dengan progam diskon sebesar 28% bagi pelajar dan mahasiswa yang akan menggunakan kereta api komersial jarak menengah dan jauh selama bulan Oktober ini.

Advertisement

Penataan Stasiun Tugu masih terganjal protes dari pedagang.

Harianjogja.com, JOGJA -- PT.Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 6 menawarkan uang kompensasi Rp2,4 juta kepada pedagang di dalam Stasiun Tugu yang masa kontraknya habis dan tidak diperpanjang kembali. Namun, pedagang tidak mau pindah karena nilai kompensasi terlalu kecil.

Advertisement

"Besok [hari ini] kami akan ke dewan minta pendampingan," kata Purwaningsih melalui pesan singkat selular, Selasa (4/9/2016).

Purwaningsih merupakan salah satu pedagang di dalam stasiun yang masa kontraknya sudah habis sejak 31 Maret lalu. Ia menempati lahan seluas sekitar 12 hektare yang digunakan berjualan makanan dan minuman sejak 1970 an secara turun temurun.

Selain Purwaningsih, ada juga empat kios lainnya termasuk penjual Soto Sulung yang juga sudah habis masa kontrak dan diminta pindah dari Stasiun Tugu. Purwantiningsih mengatakan pedagang minta kompensasi sebesar Rp15 juta tiap pedagang pada Maret lalu. Namun permintaan itu tidak dikabulkan.

(Baca Juga : http://www.solopos.com/2016/10/03/penataan-stasiun-tugu-relokasi-pedagang-ke-lempuyangan-kai-siapkan-kios-757870">PENATAAN STASIUN TUGU : Relokasi Pedagang ke Lempuyangan, KAI Siapkan Kios)

Kemarin pagi tiba-tiba dirinya mendapat pesan dari KAI. Ia diminta menandatangani pesangon Rp2,4 juta.

"Kalau tidak mau tanda tangan warung akan ditutup paksa," ujar Purwaningsih menirukan isi pesan singkat dari bagian aset PT.KAI Daop 6.

Selama ini ia mengakui masih berjualan di dalam stasiun meski kontrak sudah habis. Purwaningsih mengaku belum ada gambaran untuk mencari lahan lain sebagai pengganti. Karena itu dirinya minta kompensasi Rp15 juta untuk mencari lahan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement