Advertisement
PETERNAKAN GUNUNGKIDUL : Hewan Buas Sasar Hutan dekat Pantai

Advertisement
Peternakan Gunungkidul terganggu dengan keberadaan hewan buas.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Serangan hewan buas terus terjadi di Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul. Sepanjang tahun ini sudah puluhan ternak dimakan binatang buas.
Advertisement
(Baca Juga : http://www.solopos.com/2016/12/13/peternakan-gunungkidul-duh-serangan-hewan-buas-terus-terjadi-776273">PETERNAKAN GUNUNGKIDUL : Duh, Serangan Hewan Buas Terus Terjadi)
Kepala Polsek Purwosari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mursidiyanto menyampaikan ternak tersebut dikandangkan di sebuah hutan yang jauh dari permukiman warga. Serangan yang terjadi Minggu malam itu menambah panjang daftar ternak di Giripurwo yang mati sia-sia akibat dimangsa binatang buas. Menurut Mursidiyanto, sepanjang tahun ini sudah lebih dari 30 ternak di Desa Giripurwo menjadi mangsa binatang buas.
“Sudah puluhan ternak diserang, sudah belasan hewan yang mati,” kata dia, Selasa (13/12/2016).
Sejatinya menurut dia, warga telah berupaya memburu binatang buas tersebut. Antara lain melibatkan juru penembak. Pernah suatu kali perburuan itu berhasil menembak mati dua ekor anjing liar. Namun serangan terhadap ternak tetap terjadi sampai sekarang.
Padahal saat ini, masih ada ratusan ternak yang dikandangkan di hutan dan terancam mati sia-sia. “Setiap keluarga di Desa Giripurwo itu rata-rata memiliki ternak. Selain dikandangkan dekat rumah, kebanyakan dikandangkan di hutan. Jadi kalau ditotal jumlahnya ratusan ternak,” ujarnya lagi.
Ternak tersebut selama ini menjadi tabungan warga. Warga yang ingin menyekolahkan anak-anaknya kerap menjual ternak yang selama ini dikandangkan di hutan.
Sekretaris Camat Purwosari Esi Suharto mengatakan, di wilayahnya Desa Giripurwo paling sering diserang hewan buas. “Di sana itu terdapat hutan yang menuju ke pantai. Serangan ternak tersebut sering terjadi di hutan itu,” kata Esi Suharto. Selain Giripurwo, desa lainnya menurut Esi relatif aman dari serangan ternak.
Menurut Esi, solusi efektif mencegah serangan hewan buas tersebut yaitu memindahkan ternak-ternak tersebut ke permukiman warga. Sebab, upaya memburu hewan buas sampai sekarang tidak banyak membuahkan hasil.
“Mau tidak mau hewan itu dipindahkan ke dekat permukiman. Kalau lokasi jauh dari permukiman tetap menjadi sasaran hewan buas,” imbuhnya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Subhan Nawawi Ingatkan Jangan Ada Perpeloncoan Saat MPLS
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang, Senin 14 Juli 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya (Malioboro-Pantai Parangtritis dan Pantai Baron Gunungkidul), Senin 14 Juli 2025
- Rencana Integrasi Puskesmas Pembantu ke Koperasi Desa Merah Putih, Dinkes Sleman Tunggu Juknis
- Jadwal Perpanjangan SIM Ditlantas Polda DIY, Senin 14 Juli 2025
Advertisement
Advertisement