Advertisement
PENATAAN MALIOBORO : Beda Pelaksana Proyek, Street Furniture Dijamin "Handmade"

Advertisement
Penataan Malioboro dilanjutkan tahap kedua
Harianjogja.com, JOGJA- Pemda DIY menjamin fasilitas street furniture untuk penataan jalur pedestrian Malioboro tahap kedua tetap handmade meski beda pelaksana proyek.
Advertisement
Penataan yang akan menghabiskan duit Rp17 miliar itu telah dimulai dengan proses lelang dan dijadwalkan bulan ini melakukan komunikasi dengan pedagang kaki lima (PKL) untuk koordinasi pembangunan fisik yang dimulai Maret 2017 mendatang.
Kabid Cipta Karya Dinas PUP-ESDM DIY Muhammad Mansur menjelaskan, proses revitalisasi jalur pedestrian Malioboro tahap kedua kini tengah berjalan.
Adapun jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk tahap ini sebesar Rp17 miliar. Besaran itu untuk pengerjaan penataan dari depan Pasar Beringharjo hingga kawasan titik nol kilometer, termasuk membuat toilet bawah tanah berfasilitas hotel bintang lima di depan Gedung Bank Indonesia.
"[Rp17 miliar] itu sudah termasuk dengan toilet bawah tanah," terangnya, Senin (6/2/2017).
Mansur menegaskan, pelaksana proyek pada tahap kedua berbeda dengan tahap pertama. Meski demikian, ia menjamin, seluruh fasilitas akan sama persis spesifikasinya dengan tahap pertama. Tak terkecuali sejumlah fasilitas furniture yang bukan pabrikan melainkan handmade berkualitas tinggi.
Menurut Mansur, justru pelaksana tahap kedua akan lebih mudah dalam pengerjaannya. Karena sudah ada bukti otentik yang sudah jadi seperti yang tampak di jalur pedestrian Malioboro sisi utara saat ini. Oleh karena itu, ia meyakini pelaksana proyek di tahap kedua bisa menjalankan pekerjaannya sama dengan yang dilakukan pelaksana tahap pertama.
"Kualitasnya sama dengan tahap satu karena spesifikasinya sama. Desainnya sudah ada dan sama persis dengan tahap satu ya saya kira bisa nurun [mencontoh] seperti itu. Gambar juga sudah ada, otentik yang sudah jadi juga ada. Yang kedua akan lebih mudah karena sudah ada contohnya," tegas dia.
Menurutnya, proses lelang telah berjalan. Saat ini baru dimasukkan unit layanan pengadaan (ULP) Pemda DIY. Oleh karena itu saat sepenuhnya menjadi kewenangan dari ULP, seperti menentukan siapa pemenang dan kapan akan diumumkan pemenang tendernya.
Dinas PUP-ESDM DIY selaku kuasa pengguna anggaran (KPA), akan menerima siapapun yang memenangkan lelang tersebut. Proses lelang yang ditaksir berjalan sekitar sebulan, karena itu ia memprediksi pada Maret 2017 pengerjaan fisik tahap kedua bisa dilaksanakan.
"Saya kira sama dengan tahap satu, tetapi pasti ada evaluasi2-evaluasi, yang kemungkinan yang [tahap] satu belum sempurna nanti tahap kedua disempurnakan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Mafia Tanah di Kasus Bryan Bantul Lebih Ekstrem, Diduga Ada Pemalsuan Tanda Tangan
- Dugaan Kebocoran Soal ASPD Matematika di SMPN 10 Kota Jogja, Begini Pengakuan Kepala Sekolah
- Ular Sanca 2 Meter Ditangkap saat Akan Memangsa Ayam Milik Warga Patuk Gunungkidul
- Dugaan Kebocoran Soal ASPD di Jogja, Disdikpora Bantul: Alhamdulillah di Bantul Tidak Ada Permasalahan, Pengawasan Ketat
- Peringatan Dini BMKG DIY, Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin hingga Sore Ini
Advertisement