Advertisement
Tahun Depan, Lahan Pertanian Produktif di Kulonprogo Diperkirakan Menyusut

Advertisement
Harianjoga.com, KULONPROGO–Lahan pertanian di Kabupaten Kulonprogo mengalami penyusutan akibat adanya pengalihfungsian lahan.
Data dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kulonprogo dari 2024 sampai 2025 memiliki luas lahan pertanian 11.047 hektare. Pada tahun depan diperkirakan akan menyusut menjadi 10.509 hektare lahan pertanian produktif di Kulonprogo.
Advertisement
"Menyesuaikan data pertanahan karena banyak alih fungsi lahan di Kulonprogo seperti pembangunan nasional," ujar Kepala Bidang Produksi dan Perlindungan Tanaman Pangan Dispertapa Kulonprogo, Juliwati, Rabu (7/5/2025).
BACA JUGA: Bantu Petani di Wilayah 3T, Dosen UGM Manfaatkan Teknologi SMS
Menurutnya, hampir seluruh kapanewon di Kulonprogo terhitung produktif pertanian padi. Misalnya seperti Kapanewon Kalibawang, Nanggulan, Pengasih, Sentolo, Galur, Lendah, Panjatan, Temon, Kokap, Samigaluh, dan Girimulyo.
Menurutnya, hanya Kapanewon Wates saja yang hamparan pertanian padinya tidak begitu luas. Dia menyebut, dalam sehektare bisa menghasilkan banyak gabah kering panen (GKP). "GKPnya bisa 7-10 ton perhektare di sini," sambungnya.
Sementara itu, Staf Bidang Produksi dan Perlindungan Dispertapa Kulonprogo Heri Sugiyanto menambahkan, pertanian padi terdapa dua golongan yang dibedakan oleh musim tanam. Untuk golongan satu musim tanamnya Agustus-September.
Sedangkan golongan dua musim tanamnya November-Desember. Dua golongan tersebut disesuaikan dengan air irigasi yang tersedia. "Kalau jadi satu golongan airnya tidak cukup," ungkapnya.
Heri menyampaikan, ketentuan tersebut sudah diatur dalam Peraturan Bupati Kulonprogo. Sehingga petaninya tidak bisa langsung melakukan masa tanam di luar dua golongan yang sudah ditentukan. Dia mengungkapkan, sepanjang 2024 di Kulonprogo menghasilkan 124.230 ton gabah kering giling (GKG).
Untuk 2025 ini belum bisa ditargetkan hasil panen padi di Kulonprogo. "Belum berani memprediksi tetapi mengupayakannya meningkat," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kepala Desa di Garut Gondol Dana Desa Rp700 Juta, Langsung Ditahan Kejaksaan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Waspada! Enam Bulan Terakhir Ada 272 Kasus DBD di Sleman
- Libur Sekolah, Penyaluran MBG di Gunungidul Dirapel Seminggu Sekali
- Kuasa Hukum Mbah Tupon Kumpulkan Bukti Sidang Pidana Kasus Dugaan Mafia Tanah
- BPJS Kesehatan PBI Milik 6.600 Warga Kulonprogo Non-Aktif, Ini Penyebabnya
- Rasulan dan Hajatan Jadi Penyumbang Inflasi di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement