Advertisement
BATIK BANTUL : Batik Klasik Tetap Dipertahankan

Advertisement
Batik Bantul tetap mempertahankan motif klasik
Harianjogja.com, BANTUL-Pemerintah Kabupaten Bantul akan terus mempertahankan batik tulis dengan motif klasik dan teknik pewarnaan ala lawasan.
Advertisement
Seperti dikemukakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Bantul Sunarto, pada Minggu (5/3/2017). Alasan dipertahankannya batik tulis dengan motif klasik itu, karena motif tersebut ternyata memiliki pasar tersendiri. Bahkan batik klasik itu, membidik pasar ekspor, salah satunya Jepang.
Meski tidak dapat menghafal satu per satu motif tradisional batik Bantul, ia meyakini motif khas Bantul tidak dapat lepas dari motif batik Jogja seperti parang, nitik, dan kembang kates.
Menurut dia, batik Bantul masih memerlukan sejumlah modifikasi, agar semakin diminati oleh konsumen. Namun ia tidak setuju penggunaan teknik modifikasi batik dengan menggabungkannya bersama kain tenun dari daerah lain, karena tidak sesuai pakem sehingga kurang pas.
Salah seorang perajin batik dengan motif tradisional yakni Budi Harjono mengatakan, pihaknya menjadikan batik dengan motif tradisional sebagai keunggulan produknya dibanding batik lain yang dijual.
Ia menyebutkan beberapa motif batik tradisional yang terus ia produksi adalah parang rusak, parang seling, kawung, kawung prabu, sekar jagat, nitik. Budi mengaku semakin semangat dalam mempertahankan produksi batik tradisional, karena pemerintah juga mendukung pelestarian motif yang dikenal memiliki makna filosofi khusus tadi.
"Di pasaran, batik Bantul dengan ciri itu walau motifnya sederhana, tapi banyak disukai," kata dia.
Ketika ditanyai soal angka produksi, Budi mengatakan, dalam sebulan industri kerajinan batik yang dimilikinya bisa memproduksi sekitar dua ribuan lembar kain batik cap. Sedangkan angka batik tulis kombinasi hanya sekitar seratus lembar per bulan.
Selanjutnya, batik tulis keseluruhan diproduksi dalam jumlah lebih kecil, yakni sekitar 30 lembar per bulan.
Di luar negeri, imbuh dia, ia memasarkan batik-batik hasil produksinya ke Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gelaran PEVS 2025 Catatkan Transaksi Kendaraan Listrik Rp900 Miliar
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Pegowes Taklukkan Tanjakan "Luna Maya", Rute Sepeda Menantang Sejauh 102 Km di Kulonprogo
- Pengendara Motor Tewas Usai Tabrakan Beruntun di Jalan Daendels Kulonprogo, Sopir Melarikan Diri
- Dua Anggota DPR RI, Rieke dan Esti Datangi Rumah Mbah Tupon, Ini Tujuannya
- Serap Ide Kreatif Generasi Muda Melalui Konco Museum
- Alasan PT PNM Tidak Akan Lelang Tanah Mbah Tupon
Advertisement