Advertisement
Jelang Ramadan, Warga Warungboto Gelar Merti Tuk Umbul
                
            Advertisement
Ratusan warga Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo menggelar tradisi Tuk Umbul
Harianjogja.com, JOGJA-Ratusan warga Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo menggelar tradisi Tuk Umbul di kawasan situs Warungboto, Minggu (14/5/2017) sore.
Advertisement
Tradisi membersihkan tempat pemandian putra putri raja di dalam cagar budaya ini untuk menyambut bulan Ramadan sekaligus memperkenalkan Situs Warungboto.
Tradisi Tuk Umbul diawali dengan pengambilan air dengan kendi dari mata air asli di wilayah RW08. Di lokasi tersebut ada dua mata air yang oleh warga setempat dinamkan Belik Lanang (mata air laki-laki) dan Belik Wadon (mata air perempuan).
Air dalam dua kendi tersebut kemudian dibawa ke Balai RW setemat untuk didoakan. Selesai didoakan air yang diangga suci tersebut diarak keliling kampung sejauh sekitar satu kolometer dengan dikawal prajurit Bergodo Wiro Tirta Brata.
Sampai depan situs Warungboto, air dalam kendi dituangkan, "Ini sebagai simbol prosesi padusan atau mandi besar jelang Ramadan," kata Panitia Penyelenggara, Ferian Fembriansyah, di sela-sela acara.
Dalam prosesi kirab yang diikuti sekitar 300-an warga ini juga membawa peralatan ibadah yang akan digunakan di bulan Ramadan nanti. Di sela-sela prosesi penuangan air dalam kendi juga diiringi penari.
Ketua Kampung Wisata Warungboto 'Warto Wisata', Purnomo mengatakan Merti Tuk Umbul merupakan kegiatan budaya untuk meramaikan kampung wisata Warungboto. Tradisi tersebut rutoin digelar sejak 2014 lalu yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Jogja.
"Kegiatan ini bagian dari menjaga dan mengenakan cagar budaya peninggalan pendahulu agar generasi penerus tidak kehilangan sejarah," kata dia.
Situs Warungboto merupkan Pesanggrahan Rejowinangun yang dibangun pada 1785 Sultan Hamengku Buwono II. Proses pembangunannya ketika HB I masih bertahta. Saat ini situs tersebut masih dalam proses pemugaran oleh Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) DIY.
Bangunan situs seluas sekitar 2.750 meter persegi itu memang hampir sama dengan Taman Sari, di Kecamatan Kraton. Terdapat kolam yang di sekeliling kolam ada empat lorong. Konon kolam tersebut merupakan tempat pemandian para putra putri raja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
    
        Hore, Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Dilakukan Akhir Tahun Ini
Advertisement
    
        Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Bupati Gunungkidul Endah Subekti Tegaskan Tak Anti Kritik
 - Fotografer Jalanan Diminta Patuhi UU Perlindungan Data Pribadi
 - Peringati KAA, Akademisi Dunia Belajar Keberagaman Budaya di ISI
 - Tekan Prediabetes, Dokter Sarankan Tertib Diet dan Aktif Bergerak
 - Jadwal SIM Keliling Sleman Selasa 4 November 2025
 
Advertisement
Advertisement


            
