Advertisement

Sri Muyani Heran Kucuran Dana Desa Tinggi tapi Kemiskinan Tak Kunjung Turun

Bernadheta Dian Saraswati
Minggu, 13 Agustus 2017 - 19:20 WIB
Nina Atmasari
Sri Muyani Heran Kucuran Dana Desa Tinggi tapi Kemiskinan Tak Kunjung Turun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kamis (30/3/2017), tampil di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sekaran, Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Dalam kesempatan itu, Menkeu Sri Mulyani menyampaikan orasi ilmiah dalam peringatan dies natalis ke-52 perguruan tinggi yang nberkampus di Semarang. Dalam orasi ilmiah di hadapan civitas academica Unnes itu, Sri Mulyani membahas mengenai tantangan ekonomi global bagi Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara - Aditya Pradana Putra)

Advertisement

Angka kemiskinan yang masih tinggi membuat Sri Mulyani heran, sebab dana yang dikucurkan ke desa melalui Dana Desa sejak tiga tahun lalu termasuk tinggi

Harianjogja.com, JOGJA-Angka kemiskinan yang masih tinggi membuat Sri Mulyani heran, sebab dana yang dikucurkan ke desa melalui Dana Desa sejak tiga tahun lalu termasuk tinggi.

Advertisement

Dalam kuliah umum yang diputar melalui video conference di kampus Fakultas EKonomika dan Bisnis (FEB) UGM  dalam rangka program Pajak Bertutur Jumat (11/8/2017) kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Dana Desa yang dikucurkan melalui APBN 2017 saat ini mencapai Rp60 triliun.

“Sekarang media massa pada menanyakan kenapa dana desa yang meningkat langsung ke desa tapi kemiskinannya enggak turun,” kata Sri Mulyani.

Menurutnya, hal itu bukan masalah Indonesia memiliki anggaran dana atau tidak, tetapi lebih kepada bagaimana pengelolaan uang tersebut untuk mencapai tujuan pembangunan rakyat.

“Orang enggak bisa lagi katakan. Kita sudah kasih subsidi rastra, cash transfer, berikan pupuk, benih, masa nggak turun itu kemiskinan. Itu duitnya menguap atau gimana?” katanya heran.

Melihat kondisi itu, ia pun meminta mahasiswa sebagai generasi muda produktif, untuk mau ikut memahami pengelolaan dana yang sudah mengalir ke daerah. Ia ingin mahasiswa ikut memahami APBN karena dana yang sudah dikucurkan pemerintah tersebut juga bersumber dari uang rakyat dalam bentuk pajak.

Sri Mulyani mengatakan, setiap rupiah yang ditarik harus dikembalikan lagi pada rakyat. Jika pajak tidak dikembalikan lagi kepada rakyat dalam bentuk hasil yang real, maka pemerintah sudah merugikan dua hal.

"Pertama mengambil uang dari pembayar pajak dan membelanjakannya secara tidak becus atau tidak benar. Itu rugi dua kali,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Menteri Budi Arie Berjanji Beri Akses Modal Bagi KDMP

Menteri Budi Arie Berjanji Beri Akses Modal Bagi KDMP

News
| Selasa, 12 Agustus 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement