Advertisement
Sultan Sebut Air Toilet Bawah Tanah Kurang Kencang, Ini Penjelasan Pelaksana Proyek
Advertisement
Air pembilas toilet di toilet bawah tanah Titik Nol Kilometer Jogja sudah kencang
Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Pelaksana Proyek Pembangunan Toilet Titik Nol Wintawan Alka Putranto menyatakan, sebenarnya air pembilas toilet di toilet bawah tanah Titik Nol Kilometer Jogja sudah kencang.
Advertisement
Hal itu diungkapkan menanggapi keluhan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang menyatakan kucuran air kurang kencang, saat meninjau lokasi tersebut, Selasa (9/1/2018).
"Cuman awalnya memang pelan tapi lama-kelamaan akan kencang. Mungkin tadi belum sampai tahap itu," ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY M. Mansur menyatakan, hingga kini tarif toilet belum ditentukan.
Tarif nantinya akan diatur tersendiri melalui Surat Keputusan Gubernur. Karena itu dalam beberapa bulan ke depan, pengunjung boleh memakai secara gratis.
"Pokoknya masih kami tanggung. Nanti kami lihat untuk berapa lama. Tarif harus ada regulasi? berapa harus mungut, harus ada SK Gubernur. Tidak terus nyemplungin Rp2.000 atau Rp3.000, nanti tarifnya akan diatur," ucapnya.
Mansur menyatakan, Toilet Titik Nol berbayar, karena sebuah infrastruktur yang berstandar internasional perlu biaya pemeliharaan. "Jaga kebersihan butuh biaya dan mengelola juga butuh biaya," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembangunan fasilitas itu kurang lebih memakan waktu selama 10 bulan dan menghabiskan dana sebesar Rp5,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
Advertisement

Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
Advertisement
Berita Populer
- Isi Surat Orang Tua Siswa Kepada Sultan Terkait Dugaan Kebocoran Soal ASPD di Jogja
- Kasus Mafia Tanah di Bantul, DPR RI Minta Telusuri Dugaan Keterlibatan PPAT
- Setelah PSIS Semarang, PSS Sleman Bidik Kemenangan di 2 Laga Tersisa agar Bertahan di Liga 1
- Status Siaga Bencana Hidrometeorogi Tidak Diperpanjang, Ini Alasan BPBD Bantul
- Rumah Rata dengan Tanah, Satu Keluarga di Wonosari Gunungkidul Terpaksa Mengungsi
Advertisement