Advertisement
Brajamusti Tegaskan Penyerangan Bonek Bukan di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Suporter PSIM, Brajamusti menegaskan kejadian penyerangan terhadap Bonek tidak terjadi di wilayah Jogja. Baik sebelum maupun setelah pertandingan, upaya pengamanan terus dimaksimalkan.
"Terkait kejadian tersebut, kami bersikap netral. Karena kejadian itu [penyerangan Bonek] tidak terjadi di wilayah suporter kami," ujar Menko I Brajamusti, Erman Tino Handoko Mulyo saat dihubungi Harianjogja.com, Sabtu (14/4/2018).
Advertisement
Selama pertandingan antara PS Tira melawan Persebaya yang diselenggarakan di Stadion Sultan Agung, Bantul, sudah melalui tahapan pengamanan yang maksimal. Tino memaparkan koordinasi juga sudah dilakukan oleh pihak pengurus suporter PSIM, Persebaya, maupun dengan pihak keamanan dan kepolisian.
Tino menambahkan sebelum pertandingan pengawalan suporter sudah diupayakan dengan baik. Antara lain terkait dengan rute yang akan dilalui para Bonek dari Surabaya menuju Jogja, maupun sebaliknya saat mereka akan kembali ke kota asal. Selain itu, setibanya di Jogja, koordinasi terkait tempat menginap juga telah diupayakan.
"Mungkin yang terjadi di Solo dilakukan oleh warga yang mengatasnamakan suporter tertentu. Komunikasi dan koordinasi yang paling penting dengan pihak manapun, agar kejadian seperti ini juga tidak terjadi lagi ke depannya," papar Tino.
Sebelumnya, satu orang suporter Persebaya Surabaya Bonekmania tewas dianiaya seusai menonton pertandingan Liga 1 Gojek antara PS Tira vs Persebaya, di Jogja, Jumat (13/4/2018).
Suporter berinisial M, 17, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi, Jebres, Sabtu (14/4/2018). Sementara itu, satu suporter Bonekmania yang belum diketahui identitasnya, kritis masih dirawat di UGD RSUD dr. Moewardi, Jebres.
Kapolsek Jebres Kompol Juliana B.R. Bangun mewakili Kapolresta Kombes Pol. Ribut Hari Wibowo, membenarkan adanya kejadian meninggalnya satu suporter Bonekmania. Informasi sementara mereka naik truk kembali ke Surabaya dari Jogja diserang oleh warga saat berada di jalan kawasan Jogja.
Namun, Anggota Bonek Surabaya Hasan Tiro mengatakan tidak ada penganiayaan di kawasan DIY saat perjalanan pulang. Penganiayaan terjadi di Solo, tepatnya di Pasar Sidodadi atau lebih dikenal dengan sebutan Pasar Kleco, Jl. Slamet Riyadi, Karangasem, Laweyan, Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Prabowo Ungkap Penerapan Tarif Trump untuk Indonesia yang Saling Menguntungkan
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Ringkus Pelaku Penggelapan Sepeda Motor di Mergangsan Jogja
- Disdikpora Kulonprogo Belum Terima Laporan Penutupan SMP Maarif Yani, Ini Tanggapan Pihak Yayasan
- Banyak Sekolah Negeri di Kulonprogo Kekurangan Siswa, Bupati Ajukan Opsi Regrouping
- Lulusan Sarjana Jadi Pengangguran Terbanyak Kedua di Bantul
- Kepala Pilar Tol Jogja-Solo Ditargetkan Selesai Dikerjakan Agustus 2025
Advertisement
Advertisement