Advertisement
Duh, 9 Orang Meninggal Akibat Leptospirosis, Masyarakat Diminta Waspada

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Musim pancaroba di DIY datang berbarengan dengan masa tanam. Salah satu penyakit paling berbahaya yang patut diwaspadai adalah leptospirosis.
Petani harus ekstra hati-hati supaya tidak terjangkit penyakit ini. Hingga April 2018, sembilan orang sudah meninggal akibat leptospirosis.
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Akhmad Akhadi S mengatakan, pada Maret, April hingga Juni terjadi peningkatan jumlah penderita leptospirosis. Hal ini disebabkan karena musim pancaroba berbarengan dengan musim tanam padi.
Dari data yang dimiliki Dinas Pertanian DIY, periode tanam musim kemarau 2018 terbagi jadi dua musim. Musim pertama dimulai dari Maret hingga April, sedangkan musim tanam kedua dimulai pada September.
“Yang patut diwaspadai pada musim pancaroba ini adalah leptospirosis. Tapi bukan karena perubahan iklim [yang mendadak], tapi karena berbarengan dengan masa tanam. Risiko penyakit ini meningkat ketika ada konsentrasi manusia di lahan basah,” kata Akhmad melalui sambungan telepon, Senin (23/4/2018).
Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan DIY, hingga April 2018, di seluruh DIY sudah ada sembilan korban meninggal akibat leptospirosis. Jumlah suspect leptospirosis mencapai 97 orang. Sebanyak 20 di antaranya meninggal dunia. Yang baru selesai diaudit sembilan orang dan semuanya positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tim DVI Polda Jatim Kirim 14 Sampel DNA Terakhir Korban ke Mabes Polri
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Genjot Daya Saing Pasar Tradisional
- Dana Transfer DIY Berkurang Rp170 Miliar, Ini Pos Anggaran Diefisiensi
- Pesan Walkot Hasto Wardoyo pada HUT ke 269 Kota Jogja
- Kantongi SLHS, Ini Cara SPPG Wonosari Jaga Kualitas Menu MBG
- Penerima Ganti Rugi Lahan Tol Jogja-YIA Kulonprogo Didatangi Sales
Advertisement
Advertisement