Advertisement

Hari Pertama Sekolah, Masih Ada Warga di Jogja Protes PPDB 2018

Salsabila Annisa Azmi
Senin, 16 Juli 2018 - 19:37 WIB
Nina Atmasari
Hari Pertama Sekolah, Masih Ada Warga di Jogja Protes PPDB 2018 Sejumlah orang tua siswa memantau penerimaan peserta didik baru, di SMPN 1 Wonosari, Jumat (6/7/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Sebagian warga Pandeyan, Umbulharjo masih mengharapkan sisa kursi di SMP favorit Kota Jogja bisa diisi oleh anak mereka yang kini sudah bersekolah di sekolah swasta. Mereka juga mengkhawatirkan kursi kosong tersebut diisi oleh siswa dari luar Kota Jogja yang sengaja migrasi setelah penerimaan.

Salah satu warga RW 02 Pandeyan, Umbulharjo, Septiana Dewi, mengatakan anaknya merupakan korban blankspot. Sekolah terdekat menurut zonasi adalah SMP Negeri 9 Yogyakarta. Namun pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018, sekolah tersebut sudah penuh oleh siswa yang rumahnya berada pada radius hingga 600 meter.

Advertisement

"Pertanyaan saya, sejak awal kan pemerintah sudah tahu kalau Umbulharjo blankspot, kok dibiarkan hingga sekarang? Lalu itu masih ada kursi kosong di beberapa SMP favorit, ada juga banyak di SMP Negeri 5 Yogyakarta kok tidak buat korban blankspot?" ujar Septiana, Senin (16/7/2018).

Septiana mengatakan dirinya dan beberapa warga Pandeyan berharap anak mereka masih memiliki kesempatan untuk menempati kursi kosong di sekolah favorit tersebut.

Dia menambahkan kini warga Pandeyan memiliki kekhawatiran apabila kursi tersebut nantinya diperjual-belikan, sementara anak mereka terpaksa bersekolah di sekolah swasta karena blankspot.

Septiana mengatakan selama proses PPDB 2018 berlangsung, dia melihat beberapa oknum instansi yang menyarankan orang tua siswa untuk mengakali sistem.

"Jadi yang tidak pada keterima itu disuruh [oknum] daftar sekolah di Kabupaten. Katanya biar nanti bisa migrasi setelah beberapa hari masuk sekolah, lalu ini kami yang anaknya korban blankspot bagaimana?" kata Septiana.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana mengatakan informasi yang beredar soal tersisanya kursi di sekolah favorit adalah info yang tidak benar.

Edy mengatakan saat ini hanya tersisa dua kursi di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Namun untuk memberikan sisa kursi tersebut kepada siswa yang saat ini telah menempati sekolah baru, Edy mengaku pihaknya tidak ada payung hukum untuk melakukannya.

"Memang yang di Pandeyan itu sedang saya pelajari. Kalau di SMP Negeri 9 Yogyakarta itu masih mungkin kursi kosong ditempati, tapi ya saya tidak bisa sembarangan. Nanti satu saya beri, lainnya minta juga gimana?" kata Edy.

Edy mengatakan saat ini terdapat sekitar 14 warga Pandeyan yang masih protes terkait hasil PPDB 2018. Pihaknya tidak bisa sembarangan memberikan kursi kosong di sekolah negeri tanpa payung hukum. Pasalnya hari ini sudah masuk hari pertama sekolah.

Terkait oknum instansi yang mengajak masyarakat mengakali sistem, Edy mengatakan pihaknya menjamin oknum tersebut bukan dari Dinas Pendidikan Kota Jogja. "Tidak mungkin juga ada migrasi seperti yang dimaksud warga. Ya tidak mungkin langsung seperti itu, ya harus nunggu tahun depan saat rapot sudah ada," kata Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement