Advertisement
Dihantam Gelombang, Kapal Menabrak Pemecah Ombak di Pantai Sadeng

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gelombang tinggi berdampak pada aktivitas nelayan di Pantai Sadeng, Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Selasa (24/7/2018). Akibat gelombang tinggi tersebut kapal pencari ikan yang akan menepi, menghantam pemecah ombak.
Koordinator SAR Satlinmas wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko mengatakan kapal sekoci Budi Jaya Putra yang tenggelam akibat terjangan ombak tersebut terjadi sekitar pukul 11.45 WIB.
Advertisement
“Saat kapal akan sampai dermaga, ombak menghantam kapal hingga oleng dan tidak bisa dikendalikan, dan menghantam pemecah ombak,” kata Sunu, Selasa (24/7/2018).
Kapal sendiri rusak pada bagian lambung kapal sebelah kanan akibat menghantam pemecah ombak yang ada disekitaran pantai. Sunu mengatakan awalnya kapal sempat bertahan, namun karena kerusakan yang parah, akhirnya kapal tenggelam.
Sunu mengatakan kapal tersebut berlayar sekitar lima hari yang lalu untuk mencari ikan. Beruntung Anak Buah Kapal (ABK) yang berada di dalam kapal semuanya selamat, yaitu Budi,31, warga Banyuwangi, lalu Hadi,50, warga Baran, Rongkop, lalu Dodi,35, warga Songbanyu, Girisubo, dan Keting,40, warga Tileng, Girisubo. “Semua penumpang selamat,” katanya.
Sunu menjelasakan para nelayan tersebut berangkat sebelum gelombang tinggi, dan biasanya berlayar empat sampai tujuh hari di lautan. Nahas, saat sudah akan pulang terdampak gelombang tinggi.
Ia mengatakan belum mengetahui kapan akan mengevakuasi kapal tersebut, karena masih menunggu pemiliknya. Terkait gelombang tinggi pihaknya menghimbau kepada nelayan dan warga agar selalu waspada. Menurutnya sejumlah pedagang juga sudah mengevakuasi barangnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan informasi yang diterima BPBD Gunungkidul, kenaikan gelombang di laut selatan dikarenakan perbedaan tekanan udara. Pusat tekanan udara di belahan bumi bagian utara rendah, sementara di bumi bagian selatan tinggi.
“Kondisi perbedaan tekanan udara berdampak peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 35 km/jam, dan peningkatan tinggi gelombang laut di pesisir Selatan Yogyakarta. Kami himbau kepada masyarakat sekitar selalu waspada,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Prabowo Ungkap Penerapan Tarif Trump untuk Indonesia yang Saling Menguntungkan
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Ringkus Pelaku Penggelapan Sepeda Motor di Mergangsan Jogja
- Disdikpora Kulonprogo Belum Terima Laporan Penutupan SMP Maarif Yani, Ini Tanggapan Pihak Yayasan
- Banyak Sekolah Negeri di Kulonprogo Kekurangan Siswa, Bupati Ajukan Opsi Regrouping
- Lulusan Sarjana Jadi Pengangguran Terbanyak Kedua di Bantul
- Kepala Pilar Tol Jogja-Solo Ditargetkan Selesai Dikerjakan Agustus 2025
Advertisement
Advertisement