Pemkab Kulonprogo Berinovasi Pasarkan Hasil Industri Kecil melalui Laman Belabeliku.Com

Harianjogja.com, KULONPROGO—Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, meluncurkan laman Belabeliku.com, Rabu (25/7/2018). Laman tersebut diharapkan mampu menangkap setidaknya lima ikon komoditas yang juga berada dalam target sasaran Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kulonprogo, Krissutanto, menyebutkan lima produk ikon tersebut antara lain makanan dan minuman (mamin), sandang, otomotif, elektronik dan produk kimia. Kendati demikian produk mamin dan sandang ditetapkan sebagai prioritas. Selain itu penggunaan akses laman marketplace Belabeliku.com diharapkan menjadi satu langkah baru dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan mengurangi angka kemiskinan.

"Sebetulnya perihal pentingnya pemasaran dan penjualan produk secara daring sudah kami lakukan sejak lama. Pada April hingga Mei 2018 kami memberikan pelatihan kepada industri kecil dan menengah di Kulonprogo untuk akses media daring itu," kata dia, Kamis (26/7/2018).

Kris menambahkan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu beserta PD Aneka Usaha merupakan leading sector dari laman Belabeliku.com. Kendati demikian Disdag langsung mengondisikan para produsen usaha dan industri kecil menengah di Kulonprogo sehingga mereka bisa mengaksesnya.

Menurut dia dengan menjual produk di Belabeliku.com para perajin bisa menjual produk mereka di tingkat internasional, bukan lagi hanya di tingkat lokal. Pasalnya pengakses media daring begitu luas. Lewat Belabeliku.com, masyarakat bisa menunjukkan rasa cintanya kepada produk Indonesia khususnya Kulonprogo.

Kepala Seksi Promosi dan Distribusi Disdag Kulonprogo, Nanik Triani, mengungkapkan untuk dapat menawarkan produk di Belabeliku.com, perajin harus memenuhi sejumlah persyaratan tertentu yang tergolong mudah dan tidak merepotkan. Hanya saja Disdag akan menyeleksi produk yang akan masuk. Paling tidak produk yang ditawarkan memiliki ketersediaan stok barang yang terjaga, memiliki nilai jual dan pengemasan yang baik. "Perputaran barang di marketplace seperti itu tergolong cepat. Jangan sampai ketika permintaan tinggi, perajin tidak mampu memenuhi permintaan konsumen," katanya.

Untuk produk kerajinan yang belum mampu menyiapkan sediaan stok mencukupi, Disdag akan tetap memfasilitasi penjualan secara daring lewat marketplace lain atau media sosial yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News