Advertisement
Anak Panti Mizan Amanah Rayakan Kemerdekaan RI

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Anak-anak panti asuhan dan dhuafa Mizan Amanah Jogja merayakan HUT RI ke 73, Jumat (17/8/2018). Selain melaksanakan upacara bendera, anak-anak juga mengikuti perlombaan memeriahkan Kemerdekaan RI.
Kepala Asrama Mizan Amanah Jogja Sudarsih mengatakan kegiatan tersebut sebagai bagian dari upaya menumbuhkan semangat juang, patriotisme anak-anak dan memeriahkan Kemerdekaan RI. "Ini peringatan 17an yang kedua kalinya kami gelar untuk meramaikan kemerdekaan. Anak-anak diajak untuk menghargai perjuangan," katanya di Jalan Melati Wetan No. 8A, Baciro, Jogja.
Advertisement
Menurutnya, anak-anak panti juga diberi motivasi untuk meraih kemenangan membutuhkan perjuangan laiknya para pejuang dulu. "Mereka kami didik untuk tidak putus asa selayaknya para pejuang yang berjuang tanpa pamrih untuk meraih kemerdekaan," kata Umi.
Selain kegiatan upacara, anak-anak juga mengikuti lomba-lomba seperti tarik tambang dan perlombaan lainnya. "Ini salah satu contoh bagaimana mereka bisa meraih kemenangan (dalam lomba) diawali dengan perjuangan atau kesulitan lebih dulu. Ini sesuai dalam ayat Alquran di mana satu kesulitan diapit dua kemudahan," ujarnya.
Hingga kini, Mizan Amanah memiliki 34 asrama di Bandung, Jakarta, Jogja, Solo, Balikpapan dan Banjarmasin. Di Jogja sendiri terdapat 20 anak yang tinggal di asrama dan 24 anak yang menjadi anak asuh. Mereka berusia antara anak TK dan SD. Panti asuhan ini menitikberatkan pada masalah pendidikan dan kesejahteraan anak.
"Kami baru tiga tahun di sini. Baru enam anak yang lulusan SD dan melanjutkan sekolah ke tingkat SMP-SMA di Alkamil Boarding School di Cianjur," katanya.
Anak-anak yang berada di asrama masih berasal dari Kecamatan Gondokusuman. Mereka diizinkan oleh keluarganya untuk menghuni asrama dengan berbagai program yang disiapkan asrama.
"Pagi mereka sekolah umum, setelah salat Ashar ada program menghafal Alquran, setelah Magrib hingga Isyak mengaji bersama. Setelah itu ada program belajar bersama. Setelah subuh anak-anak belajar agama. Libur hanya pada Minggu saja," ujarnya.
Anak-anak di asrama tersebut tidak hanya berstatus yatim dan yatim piatu. Mereka yang berstatus duafa juga diasramakan atas seizin keluarganya. "Ada yang orangtuanya lengkap tapi tidak harmonis, tidak ada yang mengasuh. Meski tidak semua ada di asrama, mereka menjadi anak asuh yang kami pantau keberadaananya secara berkala," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- PT KAI Meminta Warga Lempuyangan Mengosongkan Rumah Sengketa Dalam Tujuh Hari
- Bupati Bantul Minta Tenaga Kerja Terkena PHK Diserap dalam Program Padat Karya
- Kegiatan Jumat Bersih Menyasar Kawasan Pantai di Gunungkidul
- Kasus DBD di Bantul Meningkat Tajam, Kapanewon Imogiri Jadi Wilayah Terbanyak Pasien
- PWI DIY Memperkuat Kolaborasi dengan BIN dan Kesbangpol, Pers Berperan Penting dalam Menjaga Keamanan Nasional
Advertisement