Advertisement
Nelayan Kulonprogo Pilih Bertani Ketika Jarang Melaut

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Gelombang pesisir selatan Kulonprogo yang terbilang masih tinggi membuat nelayan enggan melaut. Selain demi keselamatan, melaut saat gelombang tinggi pun bikin hasil tangkapan nelayan menurun. Kondisi tersebut mengakibatkan sejumlah nelayan di pesisir selatan Kulonprogo memilih beralih menjadi petani ketika tidak melaut.
Seperti misalnya nelayan di Pantai Bugel, Kapanewon Panjatan, Nuryanto yang sudah tidak melaut dalam beberapa hari terakhir. Lantas memilih bertani sejenak selama tidak melaut. "Fokus jadi petani ketika tidak melaut agar tetap ada penghasilan," katanya, Senin (6/10/2025).
Advertisement
Dia menyebutkan, di Pantai Bugel tidak hanya dirinya yang menghadapi kondisi tersebut. Nuryanto mengungkapkan, lebih dari 50 nelayan di Pantai Bugel akan beraktivitas menjadi petani ketika tidak melaut dalam waktu yang lama. Opsi tersebut dipilih lantaran agar tetap memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Hampir seluruh nelayan (50, red) menjadi petani karena libur melaut gelombang tinggi demi keselamatan," tambahnya.
BACA JUGA
Menurutnya kondisi beberapa hari terakhir ini memang melaut tidak mendapatkan hasil yang baik. Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat hasil tangkapan tidak maksimal. Nuryanto menyampaikan ketika cuaca mendukung dalam satu jam sudah mendapatkan ikan. Sedangkan sekarang hasil yang didapatkan sedikit meskipun sudah menebar jaring dalam waktu cukup lama.
"Pengaruh gelombang tinggi ikannya jarang-jarang turunnya bisa sampai 90 persen," ungkapnya.
Berbeda dengan Nuryanto, nelayan di Pantai Congot, Nur Ahmad mengaku tidak bertani meskipun jarang melaut. Beberapa waktu lalu dirinya sempat jarang melaut lantaran gelombang tinggi tetapi tidak beralih menjadi petani. Menurutnya memang mayoritas nelayan di Pantai Congot murni nelayan sehingga tidak ada yang beralih menjadi petani kala libur melaut.
"Kalau kami di Pantai Congot sepenuhnya nelayan jadi jarang yang jadi petani," tuturnya. Dia menuturkan, Senin (6/10/2025) ini baru saja melaut. Meskipun gelombang masih lumayan tinggi tetap melaut kali ini.
Hasil tangkapannya pun diakui belum maksimal tetapi sudah normal. "Tadi dapat empat kilogram udang, belum bagus memang tetapi udah cukup normal," jelasnya.
Sementara itu, nelayan di Kalurahan Jangkaran, Temon ada yang libur melaut dan ada yang tetap nekat. Itu karena untuk tetap mendapatkan penghasilan sehari-hari. Namun, tentunya membutuhkan perhitungan waktu yang tepat agar dapat celah untuk tetap melaut.
"Idealnya sekarang ini sudah aman gelombangnya untuk melaut," ujar Warso Suwito warga Jangkaran. Sasaran nelayan di Jangkaran biasanya lobster dan bawal putih. Warso menyampaikan, cuaca sulit diprediksi untuk nelayan melaut tetapi harga ikan hasil tangkapan masih relatif stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, 6 Oktober 2025, dari Stasiun Kutoarjo Purworejo
- Jadwal Bus DAMRI ke Bandara YIA, dari Jogja, Purworejo dan Kebumen, 6 Oktober 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, 6 Oktober 2025
- Jadwal KA Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress, 6 Oktober 2025
- BKPSDM Bantul Sempurnakan Aplikasi Manajemen Talenta ASN
Advertisement
Advertisement